REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum ingin warganya yang mudik saat momen Lebaran untuk menjalani karantina mandiri usai kembali ke daerahnya. Hal itu dimaksudkan untuk mencegah penularan Covid-19 dari para pemudik.
Orang nomor dua di Jabar itu mengaku memiliki kekhawatiran terjadinya lonjakan kasus usai libur Lebaran. Menurut dia, berdasarkan pengalaman sebelumnya, momen libur panjang pasti selalu diikuti dengan lonjakan kasus Covid-19. "Kita khawatir ada lonjakan kasus usai Lebaran. Pengalaman, dua minggu setelah libur panjang akan ada lonjakan," kata dia di Tasikmalaya, Rabu (19/5).
Karena itu, ia meminta para bupati dan wali kota untuk tetap siaga. Ia juga menginstruksikan petugas rukun tetangga (RT) dan rukun warga (RW) untuk mendata warganya yang mudik.
Menurut Uu, meski pemerintah telah melarang adanya aktivitas mudik, tetap terdapat warga yang nekat melakukannya demi bersilaturahmi dengan keluarga saat Lebaran. Dengan tetap adanya warga yang mudik, terjadinya lonjakan kasus Covid-19 usai Lebaran tetap berpotensi terjadi usai Lebaran.
"Kita minta para RT dan RW mencatat siapa yang hilang saat Idulfitri. Kalau hilang berarti mudik. Kalau datang lagi, tolong dikarantina," ujar Uu.
Ia menyebutkan, penyebaran Covid-19 di Jabar saat ini sudah relatif terkendali. Hal itu terlihat dari data persebaran kasus Covid-19, di mana tak ada lagi daerah yang berstatus zona merah (risiko tinggi). Karena itu, ia meminta masyarakat tetap menjaga diri satu sama lain agar tak terjadi lonjakan yang signifikan.