Sabtu 22 May 2021 05:59 WIB

Di Manakah Nabi Musa Berbicara Langsung dengan Allah SWT?

Allah SWT memberikan mukjizat kepada Nabi Musa berupa dialog langsung

Rep: Imas Damayanti/ Red: Nashih Nashrullah
Allah SWT memberikan mukjizat kepada Nabi Musa berupa dialog langsung, Kawasan Gunung Sinai Mesir
Foto: EPA-EFE/KHALED ELFIQI
Allah SWT memberikan mukjizat kepada Nabi Musa berupa dialog langsung, Kawasan Gunung Sinai Mesir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dalam sejarah Islam, dialog Nabi Musa dengan Allah SWT terekam dan diabadikan dalam Alquran. Lantas di mana lokasi berdialognya Nabi Musa dengan Allah SWT?

Allah SWT berdialog dengan Nabi Musa AS di suatu tempat bernama Wadi Thawa atau yang biasa dikenal dengan nama Lembah Suci, di sisi kanan Jabal At-Thur. Allah SWT berfirman dalam Alquran turat Al Qasas 46: 

وَمَا كُنْتَ بِجَانِبِ الطُّورِ إِذْ نَادَيْنَا  “Wa maa kunta bijaanibi at-thuri idz naadaina.” Yang artinya: “Dan tiadalah kamu berada di dekat gunung Thur ketika Kami menyeru (Musa).”  Dan pada surat Al Qasas 44, Allah berfirman: 

وَمَا كُنتَ بِجَانِبِ الْغَرْبِيِّ إِذْ قَضَيْنَا إِلَى مُوسَى الْأَمْرَ وَمَا كُنتَ مِنَ الشَّاهِدِينَ “Wa maa kunta bijaanibil-gharbiyyi idz qadaina ila Musa al-amra wa maa kunta minassyaahidin.” Yang artinya: “Dan tidaklah kamu (Muhammad) berada di sisi yang sebelah barat ketika Kami menyampaikan perintah kepada Musa. Dan tiada pula kamu termasuk orang-orang yang menyaksikan.” 

Tempat di mana Allah SWT bertemu dengan Nabi Musa dan berdialog terletak di Gunung Thur yang terletak di sebuah gurun di Mesir, atau biasa dikenal dengan Gurun Sinai. Allah berfirman dalam surah Al Muminun 20:

وَشَجَرَةً تَخْرُجُ مِن طُورِ سَيْنَاءَ تَنبُتُ بِالدُّهْنِ وَصِبْغٍ لِّلْآكِلِينَ “Wa syajaratan takhruju min Thuri sainaa-a tanbutu bidduhni wa shibghi lil-aakilin.”

Yang artinya: “Dan pohon kayu keluar dari Thursina (pohon zaitun) yang menghasilkan minyak, dan pemakan makanan bagi orang-orang yang makan.” 

Dilansir di Al-Mawdoo, Kamis (20/5), Allah SWT membekali bagi para utusan-Nya dengan mukjizat. Mukjizat dihadirkan untuk dijadikan sebagai bukti atas kebenaran risalah yang mereka bawa dari Allah SWT. Termasuk di antara mereka adalah Nabi Musa AS, yang mana tanpa perantara, Allah SWT berdialog dengan Musa secara langsung. 

Tanpa perantara, Allah berdialog dengan Nabi Musa, dan itulah mengapa peristiwa tersbeut dikenal dengan sebutan Firman Tuhan. Hal ini sebagaimana firman Allah dalam Alquran surat An Nisa 164: 

وَكَلَّمَ اللَّـهُ مُوسَى تَكْلِيمًا “Wa kallamallahu Musa taklima.” Yang artinya: “Dan Allah telah berbicara kepada Musa secara langsung.” Dalam Alquran surat Thaha 9-10, Allah berfirman: 

وَهَل أَتاكَ حَديثُ موسى*إِذ رَأى نارًا فَقالَ لِأَهلِهِ امكُثوا إِنّي آنَستُ نارًا لَعَلّي آتيكُم مِنها بِقَبَسٍ أَو أَجِدُ عَلَى النّارِ هُدًى

“Hal ataaka hadisu Musa. Idz raa-a naaran faqaala li-ahlihimkutsu inni anastu naaran la’alli atikum minha biqabasin aw ajidu alannaari hudan.” 

Yang artinya: “Apakah telah sampai kepadamu kisah Musa? Ketika ia melihat api, lalu berkatalah ia kepada keluarganya: Tinggal lah kamu (di sini), sesungguhnya aku melihat api, mudah-mudahan aku dapat membawa sedikit daripadanya kepadamu atau aku akan menapat petunjuk di tempat api itu.” 

 

Sumber: mawdoo3

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement