REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Gareth Bale memang telah meninggalkan ibu kota Spanyol, Madrid, selama satu musim lalu. Tetapi dia tampaknya tidak kehilangan beberapa elemen kehidupan di Spanyol. Dalam sebuah wawancara, dia membuka tentang tantangan yang dihadapi sebagai pemain Real Madrid. Salah satunya adalah menyalahkan pers karena memperlakukannya dengan tidak adil.
Pemain internasional Wales itu mengaku, jika ingin pergi dengan teman atau keluarga, akan selalu ada 20 sampai 30 orang jurnalis di sekitarnya. Sehingga dirinya merasa tidak bisa bergerak.
"Jadi Anda harus menemukan tempat Anda di Madrid, di mana Anda tidak repot. Itu sulit dilakukan. Tapi itu sesuatu yang harus kamu pelajari dengan cepat. Kalau tidak, itu akan mengalahkanmu," ungkap Bale, dikutip dari Marca, Senin (24/5).
Bale menyatakan, bahwa kehidupannya tidak seglamor seperti yang dipikirkan sebagian orang. Hal, lanjutnya, karena orang melihatnya dengan cara yang tidak mereka sukai. Pemain yang akan mengakhiri masa pinjamannya di Tottenham itu mengatakan, media di Spanyol tidak terlalu senang dengan itu.
"Tapi saya tidak akan berubah untuk siapa pun. Saya tidak akan membiarkan media mengubah hidup saya atau apa yang saya lakukan. Saya tahu saya mungkin mendapat lebih banyak dukungan karena itu. Dan saya menerimanya," tegas Bale.
Bale juga membahas spekulasi tentang level bahasa Spanyolnya. Ia mengaku mampu bicara bahasa Spanyol cukup baik. Hal itu dilakukannya untuk bisa bertahan dan mengerti semua yang terjadi. Masalah Bale dengan media adalah karena ia hampir tidak pernah bicara dengan mereka dalam bahasa Spanyol.
"Jadi jelas mereka membuat drama besar ini, sinetron besar ini. Sehingga saya tidak bisa melakukan ini dan saya tidak bisa melakukan itu," kata Bale menjelaskan.
