REPUBLIKA.CO.ID, GDANSK — Bek Villarreal Alfonso Pedraza tidak gentar dengan status unggulan lawannya di final Liga Europa 2020/21, Manchester United, jelang pertandingan yang dimainkan di Stadion Mejski, Gdansk, Polandia, Kamis (26/5) dini hari WIB.
MU yang punya rekam jejak lebih mentereng di kompetisi Eropa, dengan tujuh trofi dari tujuh penampilan final, jelas lebih diunggulkan dibandingkan Villarreal jelang final besok.
Terlebih, musim ini boleh dibilang kampanye terbaik MU sejak ditinggalkan Sir Alex Ferguson di mana Setan Merah dibawa Ole Gunnar Solskjaer finis di posisi kedua klasemen akhir Liga Premier Inggris dan sudah meraih tiket Liga Champions musim depan.
Sedangkan Villarreal hanya finis di urutan ketujuh La Liga Spanyol dan cuma mendapatkan tiket babak playoff Liga Conference, kompetisi kasta ketiga UEFA yang musim depan mulai digulirkan.
"Dalam final Anda tidak pernah tahu apa yang akan terjadi. Mereka jelas jadi unggulan, tetapi kami sudah menyingkirkan enam tim pesaing," kata Pedraza dikutip dari laman resmi Villarreal, Rabu (26/5).
"Kami meminta dukungan para suporter dan akan mengerahkan 100 persen kekuatan untuk menjadi juara," ujarnya menambahkan.
Dari segi sejarah, Villarreal punya fakta yang mendukung mereka yakni tim Spanyol selalu bisa mengalahkan tim Inggris dalam sembilan pertemuan terakhir di final kompetisi Eropa.
Villarreal juga didampingi Unai Emery, salah satu pelatih tersukses Liga Europa yang pernah tiga musim menjuarainya bersama Sevilla, hingga di kalangan suporter akronim UEL untuk UEFA Europa League kerap dipelesetkan jadi Unai Emery League.
Musim ini catatan Villarreal di Eropa juga sempurna tanpa merasakan kekalahan dalam 15 pertandingan.
"Kami harus yakin dengan bekal yang membawa kami ke final. Kami dominan. Kami melewati turnamen yang luar biasa, tanpa pernah merasakan kekalahan dan ingin melanjutkan tren ini," ujar Pedraza.
"Kami paham ini laga final dan akan mendapatkan momen kami serta harus bisa memanfaatkan setiap kesempatan yang ada," ujarnya.