REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Mantan gelandang Manchester United, Paul Scholes, mengkritik David de Gea atas penampilan buruknya dalam kekalahan MU lewat drama adu penalti melawan Villarreal di final Liga Europa, Kamis (27/5) dini hari WIB.
De Gea gagal mengeksekusi penalti sehingga Villarreal sukses memenangkan gelar Liga Europa.
Pertandingan berakhir imbang 1-1 pada waktu normal hingga babak perpanjangan waktu. Gerard Moren membawa Villarreal unggul pada babak pertama sebelum Edinson Cavani menyamakan kedudukan pada babak kedua. Skor tersebut bertahan hingga waktu tambahan.
Drama adu penalti harus berlangsung dengan skor 11-10 untuk kemenangan Villarreal. Dan, De Gea adalah sosok yang paling disorot karena gagal melakukan eksekusi penalti.
"Begitu Anda mendapatkan penalti, apa pun bisa terjadi, kami tahu itu. Saya selalu merasa sedikit khawatir sebagai orang Inggris bahwa kita akan berada di pihak yang salah,” kata Scholes, dilansir dari teamtalk.
Menurut Scholes, De Gea tak mempunyai rekor bagus sebelumnya dalam hal penalti. Adapun mantan kapten MU, Rio Ferdinand, menilai The Red Devils tidak cukup baik bermain dalam laga tersebut.
Hal tersebut membuat Villarreal bermain lebih nyaman dan senang melanjutkan babak hingga adu penalti.
"Itulah yang dilakukan underdog, mereka tidak membuatnya mudah, tidak ada yang benar-benar diharapkan dari mereka,” jawab Scholes terkait penilaian Ferdinand.
Scholes menambahkan, strategi tersebut mudah, yaitu menaruh hampir semua pemainnya di belakang. Namun, MU tak bisa memanfaatkan itu. Kualitas lini depan MU sedang buruk. Di sisi lain, Villarreal mengalahkan MU dengan cara bertahan yang brilian.
“Unai Emery benar,” ujar Scholes menegaskan.