Kamis 27 May 2021 17:16 WIB

Kabupaten Tangerang Catat Kasus Covid-19 Naik 30 Persen

Sehari rata-rata bertambah 10-15 kasus di Kabupaten Tangerang.

Rep: Eva Rianti/ Red: Dwi Murdaningsih
Petugas kesehatan dari Puskesmas Larangan melakukan tes PCR kepada warga yang kedapatan reaktif COVID-19 saat mengikuti tes GeNose 19, di Halte Bus Trans Jakarta Koridor 13 Puri Beta, Larangan, Tangerang, Banten, Senin (24/5/2021). Tes GeNose 19 gratis yang diadakan Pemkot Tangerang bagi penumpang bus yang akan dan dari Jakarta ini bertujuan untuk mendeteksi serta menjegah penyebaran dan penularan COVID-19.
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Petugas kesehatan dari Puskesmas Larangan melakukan tes PCR kepada warga yang kedapatan reaktif COVID-19 saat mengikuti tes GeNose 19, di Halte Bus Trans Jakarta Koridor 13 Puri Beta, Larangan, Tangerang, Banten, Senin (24/5/2021). Tes GeNose 19 gratis yang diadakan Pemkot Tangerang bagi penumpang bus yang akan dan dari Jakarta ini bertujuan untuk mendeteksi serta menjegah penyebaran dan penularan COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Kasus Covid-19 di Kabupaten Tangerang, Banten mengalami peningkatan usai libur Lebaran Idul Fitri 1442 Hijriyah/ 2021 Masehi. Berdasarkan catatan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Tangerang, terjadi lonjakan kasus Covid-19 sebanyak 30 persen pasca Lebaran dibandingkan dengan sebelum Lebaran.

“Lebih kurang 30 persen peningkatan kasus, nambah 100 dalam satu pekan terakhir, sehari rata-rata 10 hingga 15 kasus. Kalau sebelum Lebaran sekitar lima kasus saja,” ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Tangerang Hendra Tarmizi, saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (27/5).

Baca Juga

Peningkatan kasus tersebut, kata Hendra merupakan klaster Lebaran yang dominan terjadi di tiga kecamatan. Yakni Kecamatan Kelapa Dua, Curug, dan Tigaraksa. Dia menegaskan bahwa lonjakan kasus tersebut bukan berasal dari klaster mudik.

“Klaster yang kami ketahui di tiga kecamatan itu dari silaturahmi waktu Lebaran, semacam halal bihalal datang ke rumah saudaranya bertamu, atau pergi ke tempat wisata. Yang (klaster) mudik malah saya enggak ketemu,” jelasnya.

Dengan adanya peningkatan kasus Covid-19 dari klaster Lebaran tersebut, terjadi kenaikan tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di Kabupaten Tangerang. Hendra menyebut pihaknya sudah melakukan antisipasi, salah satunya dengan menyediakan fasilitas tempat tidur yang serupa dengan momen pasca libur Tahun Baru 2021.

“Total BOR (setelah Lebaran) 40 persen-an. Sebelum Lebaran paling 30 persen-an. Itu gabungan, total persentase di ruang isolasi dan ICU rumah sakit, dan di tempat isolasi Hotel Yasmin,” ungkapnya.

Selain melakukan upaya antisipasi dengan menyediakan tempat tidur yang memadai, Hendra mengatakan pihaknya juga terus masif melakukan testing dan tracing kepada masyarakat Kabupaten Tangerang. “Jumlah testing kita sanggup sehari itu menerima 400,” ujarnya.

Dia mengimbau masyarakat untuk tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan sebagai upaya dalam menekan angka Covid-19 yang kembali melonjak pasca libur panjang. Pasalnya, masyarakat kerapkali lengah, padahal Covid-19 masih merajalela, terlebih sudah muncul kasus corona jenis baru di Kabupaten Tangerang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement