REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mitra Seni Indonesia (MSI) menghadirkan sinema folklor Ati Segara bersama Ketoprak Tobong Kelana Bakti Budaya Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Riset) RI, Hilmar Farid, mengapresiasi upaya peremajaan itu.
"Saya menyambut baik dan gembira atas upaya mengangkat Ketoprak Tobong, bagaimana di tengah keterbatasan bisa menampilkan seni tradisi menggunakan teknologi digital, memperluas jangkauannya," kata Hilmar pada konferensi pers virtual, Kamis (27/5).
Ati Segara mengalihwahanakan pertunjukan tradisional Ketoprak Tobong ke bentuk film. Sutradara sekaligus penulis naskah, Risang Yuwono, merangkai tiga kisah klasik yang membahas tentang kekuatan sosok perempuan dalam dinamika kehidupan.
Selama 48 menit durasi, film menghadirkan rangkaian tersebut. Romansa antara Rakai Pikatan dan Pramodhawardhani yang berbeda latar budaya dan keyakinan, cerita tentang Raden Ayu Matahati, serta mengenai relasi Pangeran Diponegoro dan ibundanya.
Pengarah seni Rama Soeprapto yang tidak terlibat dalam proyek turut memuji sinema arahan Sutradara Risang Yuwono itu. Menurut Rama, dari segi artistik, tidak mudah membuat sajian sinematik yang berasal dari pertunjukan panggung atau teater.