Sabtu 29 May 2021 02:29 WIB

Depok Gencarkan 3T, Tekan Kasus Covid-19 Pascalibur Lebaran

Depok terus berkoordinasi dengan rumah sakit dan lokasi isolasi mandiri yang ada

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Gita Amanda
Ilustrasi Covid-19
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK --Pemerintah Kota (Pemkot) Depok telah melakukan berbagai upaya untuk menekan lonjakan kasus Covid-19 pascalibur Lebaran 2021. Salah satunya, menggencarkan kolaborasi dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Depok untuk melakukan tracing, testing dan treatment atau 3T.

Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok, Sri Utomo mengatakan, sebelum dan setelah libur Lebaran 2021, pihaknya bersama Forkopimda Kota Depok sudah melakukan tracing, testing di fasilitas kesehatan dan pos-pos penyekatan di Kota Depok. Pos Penyekatan tersebut juga diperpanjang hingga 31 Mei 2021.

"Masyarakat yang terjaring akan kami data dan jika terbukti positif saat dilakukan tes Covid-19, akan segera dilakukan tracing," ujar Sri di Balai Kota Depok, Jumat (28/5).

Menurut Sri, untuk treatment, Dinas Kesehatan (Dinkes) Depok juga terus berkoordinasi dengan rumah sakit dan lokasi isolasi mandiri yang ada. Selain itu, untuk bangkitnya ekonomi sesuai arahan Presiden RI, pihaknya masih mengizinkan sentra perbelanjaan dan pariwisata untuk beroperasi.

"Namun tetap kami lakukan pembatasan dari total kapasitas. Mari bersama-sama saling mengingatkan dan menjaga serta dukung kebijakan pemerintah, karena pasti untuk menjaga dan melindungi warganya," jelasnya.

Sebelumnya, Forkopimda Kota Depok, menerima pengarahan Presiden, Joko Widodo dan Laporan Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil tentang Percepatan Penanganan Covid-19 di daerahnya. Kegiatan yang diikuti oleh Forkopimda tersebut dilakukan secara virtual di Balai Kota Depok, Kamis (27/5).

Sri menuturkan, pihaknya bersama Forkopimda Kota Depok mengikuti kegiatan tersebut dan Presiden menyampaikan kondisi Covid-19 di tingkat nasional, Jabar dan kabupaten/kota. "Presiden mengingatkan untuk kita semua berhati-hati. Jangan sampai terjadi gelombang besar peningkatan Covid-19 seperti di India," tuturnya.

Kasus Covid-19 di India yang semula mengalami penurunan hingga 9 ribu, kemudian melonjak tajam 200-300 ribu yang terjadi dalam rangkaian kegiatan keagamaan. Penambahan itu, menurutnya, juga terjadi karena adanya kegiatan hiburan lain.

"Presiden juga mengingatkan kabupaten/kota untuk mengetahui dan melihat perkembangan angka kesembuhan. Lalu, angka kematian dan juga Bed Occupancy Rate (BOR) atau ketersediaan bed rumah sakit," ungkap Sri.

Sri mengutarakan, posisi BOR Kota Depok selalu berada di tingkat menengah dari 27 kabupaten/kota yang ada di Jabar. Begitu juga angka kesembuhan dan juga angka kematian.

"Presiden juga meminta setiap daerah untuk menggenjot pelaksanaan vaksinasi, khususnya pada lansia. Menindaklanjuti hal tersebut, Wali Kota Depok, Mohammad Idris segera mengimbau kepada kecamatan untuk menggandeng Lembaga Lanjut Usia (LLI) Kecamatan guna menyukseskan program vaksinasi lansia. Harapan kami angka penyebaran di Kota Depok dapat terus menurun," pungkasnya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement