Senin 31 May 2021 14:55 WIB

26,9 Juta Orang Sudah Divaksin, Erick: Tetap Jaga Prokes

Pada hari ini vaksin dari Sinovac kloter 14 mendarat di Bandara Soekarno Hatta.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan keterangan pers saat menyambut kedatangan vaksin COVID-19 di Teminal Cargo Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin (31/5/2021). Sebanyak delapan juta dosis vaksin COVID-19 Sinovac kembali tiba di Indonesia dan selanjutnya akan dilakukan proses produksi oleh Bio Farma.
Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan keterangan pers saat menyambut kedatangan vaksin COVID-19 di Teminal Cargo Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin (31/5/2021). Sebanyak delapan juta dosis vaksin COVID-19 Sinovac kembali tiba di Indonesia dan selanjutnya akan dilakukan proses produksi oleh Bio Farma.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan hingga Mei ini 26,9 juta orang di Indonesia sudah mendapatkan vaksin. Meski sudah mendapatkan vaksin, Erick meminta masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan (prokes).

Erick menjelaskan upaya pemerintah untuk menyediakan vaksin untuk bisa mempercepat pemulihan ekonomi dan juga kesehatan Indonesia. Namun, menurutnya jika tidak didukung dengan kepedulian masyarakat atas protokol kesehatan maka program Indonesia Sehat tidak bisa berjalan optimal.

Baca Juga

"Kami pemerintah berharap masyarakat juga bisa tetap disiplin dalam protkol kesehatan. Mei ini menjadi momen yang penting. Tapi vaksinasi tanpa didukung protokol kesehatan ya gak bisa berkelanjutan," ujar Erick di Bandara Internasional Soetta, Senin (31/5).

Pada hari ini, Senin (31/5), vaksin dari Sinovac kloter 14 mendarat di Bandara Internasional Soekarno Hatta. Kedatangan ini menambah pasokan vaksin untuk masyarakat.

Pemerintah kata Erick berkomitmen untuk bisa meningkatkan jumlah masyarakat yang mendapatkan akses vaksin ini. Ia mengatakan di kawasan Asia Tenggara, Indonesia menduduki peringkat satu terkait jumlah masyarakat yang sudah divaksin. 

Namun, kata Erick hal ini bukan jadi faktor puas diri. "Ini akan terus kita tingkatkan. Apakah kita berpuas diri, tidak. Dibandingkan negara besar lain, kita masih dibawah. Ini yang harus terus kita tingkatkan," ujar Erick.

Ia juga memastikan program vaksin ini didorong oleh pemerintah agar semua masyarakat mendapatkan akses vaksin. Sebab, dengan berhasilnya program vaksin ini maka bisa mencegah penuluaran dan kematian.

"Dengan vaksin ini mencegah penularan dan kematian. Untuk ekonominya sendiri kita bisa mengurangi pelepasan tenaga kerja, sehingga ekonomi bisa cepet balik," ujar Erick.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement