Rabu 02 Jun 2021 22:05 WIB

Kunci Dapatkan Kasih Sayang Allah SWT dan Penghuni Langit

Allah SWT dan penghuni langit mencintai hamba yang sayangi makhluk-Nya

Rep: Ali Yusuf/ Red: Nashih Nashrullah
Allah SWT dan penghuni langit mencintai hamba yang sayangi makhluk-Nya. Ilustrasi mencintai makhluk
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Allah SWT dan penghuni langit mencintai hamba yang sayangi makhluk-Nya. Ilustrasi mencintai makhluk

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Nabi Muhammad SAW mengajarkan umatnya untuk saling menyayangi satu sama lain, terlebih jika dia adalah sesama umat Muslim.  

Dalam riwabat Abdullah bin Amr RA, Rasulullah SAW pernah bersabda tentang pentingnya saling menyayangi: 

Baca Juga

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ‏ "‏ الرَّاحِمُونَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمَنُ ارْحَمُوا مَنْ فِي الأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ

"Orang orang yang penyayang itu akan dikasihi oleh Yang Mahapenyayang Yang Mahasuci lagi Mahatinggi, maka sayangilah makhluk yang ada di bumi niscaya kalian akan disayangi oleh makhluk yang ada di langit."  

Syekh Nawawi Al Bantani dalam kitabnya "Nashaihul Ibad" menerangkan arti dari orang-orang yang menyayangi segenap makhluk di bumi, baik keturunan Adam (manusia) maupun hewan yang dilindungi, yaitu dengan memperlakukan mereka dengan baik detik maka yang Mahapenyayang yaitu Allah SWT akan menyayangi mereka. 

Sayangilah semua makhluk Allah semampu kalian, walaupun terhadap makhluk yang tidak berakal sekalipun dengan cara mengasihi dan mendoakan agar mereka memperoleh limpahan rahmat dan ampunan Allah SWT.  

"Dengan cara itu, kalian akan mendapatkan kasih sayang dari para malaikat dan dari Allah SWT yang limpahan rahmatnya merata ke penduduk langit yang mana jumlahnya lebih banyak daripada penduduk bumi," katanya. 

Syekh Nawawi mengatakan seseorang tidak bisa mendoakan kepada segenap kaum Muslimin agar semua dosa mereka diampuni atau mendoakan seseorang yang fakir agar memperoleh 100 dinar, padahal yang berdoa tidak memiliki sarana untuk memperolehnya, karena meskipun itu menunjukkan kasih sayang terhadap sesama, tetapi hal itu bertentangan dengan hukum syariat. 

Perkataan Nabi Muhammad SAW dalam kalimat akan dikasih yg memiliki dua penafsiran. Yang pertama ialah bentuk penegasan karena kalimat tersebut adalah respon dari perintah, dab yang kedua ialah bentuk pengangkatan, karena kalimat tersebut adalah kalimat doa. "Ini lebih disepakati mengingat doa Nabi Muhammad SAW tidak tertolak pasti diterima Allah SWT," katanya. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement