REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) pada Rabu (2/6) menyuarakan keprihatinan atas "kekerasan yang dilaporkan" di Kota Manbij, Suriah, setelah YPG/PKK menembaki demonstran hingga menewaskan sedikitnya delapan orang.
"Kami mendesak semua pihak di Suriah untuk menghormati hak asasi manusia dan kebebasan mendasar, termasuk hak untuk berkumpul secara damai," kata seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan yang dikirim melalui email ke Anadolu Agency.
Selain delapan orang yang tewas setelah SDF menembakkan peluru ke arah pengunjuk rasa, 27 orang lainnya juga luka-luka. Orang-orang di Manbij, di mana 90 persennya adalah penduduk Arab, telah memprotes perekrutan paksa anak-anak mereka sejak Senin.
Pada Senin, ratusan orang berkumpul di pusat distrik Manbij dan sekitarnya untuk memprotes kelompok teror tersebut.
“Kami secara teratur membahas masalah HAM dengan kepemimpinan SDF sebagai aspek integral dari upaya bersama kami untuk mempromosikan stabilitas di timur laut Suriah dan memastikan kekalahan abadi ISIS,” tambah pejabat itu, menggunakan nama lain untuk Daesh.
SDF yang didukung AS dipelopori oleh YPG, cabang PKK Suriah. PKK adalah organisasi yang masuk daftar teroris AS, Turki, dan Uni Eropa. Dukungan Washington untuk afiliasinya di Suriah telah menyebabkan ketegangan besar dalam hubungan bilateral dengan Ankara.
*Kasim Ileri turut berkontribusi dalam laporan ini