Kamis 10 Jun 2021 06:11 WIB

Usai Serangan Islamofobia, Kanada Tindak Kebencian Daring

Undang-undang untuk mengatasi kebencian daring akan dikeluarkan.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Ani Nursalikah
Usai Serangan Islamofobia, Kanada Tindak Kebencian Daring. Perdana Menteri Justin Trudeau bergabung dengan ribuan pelayat yang berduka akibat serangan islamofobia pada keluarga muslim
Foto: News RTHK
Usai Serangan Islamofobia, Kanada Tindak Kebencian Daring. Perdana Menteri Justin Trudeau bergabung dengan ribuan pelayat yang berduka akibat serangan islamofobia pada keluarga muslim

REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Pemerintah Kanada segera mengungkapkan langkah-langkah untuk menindak ekstremisme daring setelah serangan Islamofobia yang menewaskan satu keluarga Muslim. Polisi menyebut serangan tersebut dimotivasi oleh kebencian.

Para korban tewas pada Ahad malam ketika sebuah truk melaju di trotoar dan menabrak mereka di London, Ontario. Sang pelaku yang berusia 20 tahun didakwa dengan empat tuduhan pembunuhan tingkat pertama.

Baca Juga

“Pemerintah terus melakukan apa yang yang harus dilakukan.Tentunya bekerja dengan platform media sosial untuk memerangi kebencian daring. Kami akan berbicara lebih banyak tentang langkah-langkah spesifik dalam beberapa pekan mendatang,” kata Menteri Urusan Antar Pemerintah Dominic LeBlanc dalam konferensi pers.

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menghadapi keluhan dari komunitas agama dan etnis bahwa pemerintah belum berbuat banyak untuk memerangi kefanatikan dan rasialisme. Trudeau berjanji pada Selasa untuk mengintensifkan upaya memerangi kelompok sayap kanan, sebagian dengan menindak ekstremisme daring.

“Kami belum mengetahui semua penyebabnya tapi mungkin ada unsur hasutan daring agar pelaku melakukan kekerasan,” kata Trudeau dalam konferensi virtual tentang tata kelola digital.

Pada Januari, Trudeau meminta Menteri Warisan Steven Guilbeault untuk bekerja dengan Menteri Keamanan Publik Bill Blair dalam memerangi kelompok kebencian daring. Guilbeault telah mengatakan undang-undang untuk mengatasi kebencian daring akan dikeluarkan.

Dikutip Daily Sabah, Kamis (10/6), pada Februari, Kanada menyebut kelompok sayap kanan Proud Boys sebagai entitas teroris. Profesor dan Pakar Keamanan Universitas Carleton Ottawa Stephanie Carvin mengatakan tindakan yang paling mungkin dilakukan dalam jangka pendek adalah melarang lebih banyak organisasi ekstremis.

“Masalahnya, dengan menargetkan kelompok-kelompok ekstremis kekerasan yang bermotivasi ideologis ini adalah mereka muncul kembali,” kata Carvin.

Dia menyerukan adanya kebijakan menargetkan seluruh gerakan sayap kanan. Selain itu, elemen penting lain adalah menangani peran yang dimainkan oleh platform media sosial dan memastikan mereka mematuhi kebijakan tentang berbagai jenis ujaran kebencian.

https://www.dailysabah.com/world/americas/canada-to-crack-down-on-online-hate-in-wake-of-islamophobic-attack

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement