REPUBLIKA.CO.ID, LONDON – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memperingatkan bahwa Rusia akan menghadapi respons keras jika terlibat dalam kegiatan berbahaya. Hal itu disampaikan menjelang pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Dilaporkan laman Anadolu Agency, Biden menyampaikan peringatan itu di hadapan sekitar 1.000 personel Angkatan Udara AS dan keluarga mereka di Pangkalan Militer RAF Mildenhall di Suffolk, Inggris, pada Rabu (9/6). Biden diagendakan menghadiri KTT G7 di Cornwall pada Jumat (11/7).
Dia mengatakan AS akan bekerja sama dengan Eropa untuk mengatasi masalah terberat dan yang terpenting bagi masa depan mereka. Pada kesempatan itu, Biden tak mengungkap petunjuk apa pun tentang isi pertemuannya dengan Putin.
Ia hanya menggarisbawahi bahwa AS tidak mengejar ketegangan dengan Rusia. Sebaliknya, Washington menginginkan hubungan yang stabil dan dapat diprediksi dengan Moskow. Namun, Biden berencana menyampaikan kepada Putin bahwa melanggar kedaulatan demokrasi di AS, Eropa, dan tempat-tempat lain akan memiliki konsekuensi.
Sebuah vila abad ke-18 yang menghadap Danau Jenewa, Swiss, bakal menjadi tempat pertemuan perdana Biden dan Putin. Mereka diagendakan bertemu pada 16 Juni mendatang. Polisi dan tentara Swiss telah menutup dua taman di sekitar Villa La Grange dan memasang barikade serta kawat berduri.
Pemandangan di sekitar vila klasik itu dinilai menawan dan menenangkan. Selain danau, terdapat pohon redwood, semak mawar, dan air mancur kuno di sana. Menjelang pertemuan dengan Biden, Putin telah mengatakan Rusia siap meningkatkan hubungan dengan AS.
"Kami akan membahas masalah hubungan bilateral. Saya yakin kami akan mencoba menemukan cara untuk mengatur hubungan ini,” kata Putin saat berbicara di sesi pleno the St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) pada 4 Juni lalu, dilaporkan laman kantor berita Rusia, TASS.
Selain hubungan bilateral, Putin dan Biden pun akan membahas stabilitas strategis dan regulasi konflik internasional. "Kami akan berbicara tentang proses perlucutan senjata, perang melawan terorisme, saya harap. (Kami akan berbicara) tentang perang melawan pandemi dan masalah lingkungan. Ini adalah agenda tentatif,” ujar Putin.