Ahad 13 Jun 2021 23:11 WIB

Sleman Sempat Alami Krisis Stok Darah

Sepekan sebelum dan sesudah Lebaran 2021 persedian kantong darah hanya 5-10.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Karta Raharja Ucu
Petugas menunjukkan kantong darah pendonor.
Foto: ANTARA/Candra Yanuarsyah
Petugas menunjukkan kantong darah pendonor.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Ketua PMI Kabupaten Sleman, Sunartono mengungkapkan sepekan sebelum dan setelah Lebaran 2021 lalu, sempat terjadi krisis stok darah di Kabupaten Sleman. Stok darah disebut Sunartono saat itu hanya tersedia 5-10 kantong.

Kabar itu disampaikan Sunartono saat Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sleman menggelar peringatan Hari Donor Darah Sedunia dengan menggelar donor darah di Sleman City Hall. Agenda dihadiri Bupati dan Wakil Bupati Sleman, Ketua PMI DIY dan PMI Sleman.

Ia mengatakan, kegiatan donor darah sendiri menargetkan 100 pendonor. Donor darah di Sleman saat ini sudah mencapai tingkat kapanewon (kecamatan) dan dalam kegiatan ini setiap kapanewon membawa pendonor minimal dua.

Sunartono mengatakan, agenda-agenda donor darah perlu terus rutin dilaksanakan untuk mencukupi kebutuhan darah. "Biasanya stok darah 50 kantong per hari, namun sepekan sebelum dan sesudah Lebaran sempat terjadi krisis stok darah yang hanya tersedia 5-10 kantong darah, hingga kami harus mengupayakan darah dari luar Kabupaten Sleman," kata Sunartono, Ahad (13/6).

Sunartono menjelaskan, saat ini PMI Kabupaten Sleman terus melakukan kampanye dan sosialisasi tentang donor darah untuk bisa mengubah pola pikir masyarakat. Terutama, kalau donor darah tidak hanya menguntungkan bagi penerima donor.

Ia menekankan, dengan rutin donor, pendonor juga mendapat keuntungan karena mendapat pemeriksaan kesehatan secara gratis. Sebab, ketika donor, pendonor nanti akan mengetahui empat penyakit seperti HIV, sifilis, hepatitis B dan C.

"Darah yang sudah diambil dan tidak lolos penyakit ini, darah akan dibuang," ujar Sunartono.

Bupati Sleman, Kustini Purnomo, menyambut baik penyelenggaraan donor darah tersebut. Ia berharap, Hari Donor Darah Dunia dapat pula meningkatkan kesadaran dan kontribusi pendonoran darah agar bisa memberi manfaat kesehatan masyarakat.

Kustini juga berharap, untuk masyarakat yang belum pernah atau belum berani mendonorkan darahnya agar segera termotivasi untuk donor darah. Sebab, banyak manfaatnya tidak hanya bagi diri sendiri, tapi juga dapat dirasakan masyarakat.

"Kami berharap dengan peringatan di tengah pandemi covid ini masyarakat dapat mempertahankan kesehatannya agar mampu mendonorkan darah yang sehat, sehingga dapat mendukung stok darah di Kabupaten Sleman bahkan nasional," kata Kustini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement