Senin 14 Jun 2021 20:51 WIB

BI Dorong Produksi Bawang Putih Lokal

Lebih dari 85 persen bawang putih di pasar Indonesia berasal dari impor.

Rep: Binti Sholikah/ Red: Fuji Pratiwi
Bank Indonesia (BI) Solo bersama Dinas Pertanian Kabupaten Boyolali memberikan pelatihan terkait teknologi pertanian kepada para petani bawang putih dari Kabupaten Boyolali dan Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (14/6).
Foto: BI Solo
Bank Indonesia (BI) Solo bersama Dinas Pertanian Kabupaten Boyolali memberikan pelatihan terkait teknologi pertanian kepada para petani bawang putih dari Kabupaten Boyolali dan Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (14/6).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Bank Indonesia (BI) Solo bersama Dinas Pertanian Kabupaten Boyolali memberikan pelatihan teknologi pertanian kepada para petani bawang putih dari Kabupaten Boyolali dan Karanganyar, Jawa Tengah. Hal ini guna mendorong produksi bawang putih lokal.

"Penggalakan kembali produksi bawang putih lokal merupakan bagian dari strategi pengendalian inflasi dengan meningkatkan ketahanan pangan dan mengurangi ketergantungan impor," Kepala Perwakilan BI Solo, Nugroho Joko Prastowo melalui siaran pers, Senin (14/6).

Baca Juga

Dia menyebut, lebih dari 85 persen bawang putih yang dijual di pasar Indonesia berasal dari impor. Luas panen nasional pada 2020 mencapai 11.370 hektare dengan kapasitas produksi mencapai 81.800 ton, turun sebesar 7,89 persen dibandingkan 2019 yang sebanyak 7,02 ribu ton.

Sementara itu, konsumsi bawang putih pada 2020 mencapai 450.850 ton, turun sebesar 6,78 persen dibandingkan 2019 yang sebanyak 32,79 ribu ton. Sehingga, kekurangan pasokan bawang putih dalam negeri harus dipenuhi dari impor.

BI Solo berharap ke depannya keberadaan bawang putih lokal yang masih dianggap kurang berkualitas dibanding bawang putih impor dapat dipatahkan melalui pengembangan varietas bawang putih unggul berdasarkan kualitas produk, fisik, dan harga yang bersaing. Selain itu, keberadaan para petani milenial di Senden dapat menjadi penyemangat generasi milenial untuk menekuni dunia pertanian.

"Petani milenial jadi jawaban atas tantangan pertanian akan minimnya generasi muda petani," ucap Nugroho.

Sejak empat tahun lalu, BI Solo melakukan pengembangan bawang putih varietas Tawangmangu Baru di Desa Pancot, Kalisoro, Tawangmangu. Mulai Desember 2020 varietas ini direplikasi ke wilayah Senden, Selo, Boyolali sebagai uji coba di lahan demonstration plot (demplot). Keberhasilan uji coba ini diharapkan dapat mendorong petani di wilayah Senden yang merupakan milenial untuk kembali membudidayakan bawang putih.

Potensi pengembangan bawang putih di dua kabupaten tersebut cukup besar mengingat kedua kabupaten ini juga menjadi salah satu sentra produksi hortikultura di Jawa Tengah. Penanaman bawang putih mulai digalakkan kembali secara mandiri dan melalui program kemitraan dengan importir.

Pengembangan pertanian bawang putih di Kabupaten Karanganyar terletak di Kecamatan Tawangmangu, Kecamatan Jatiyoso, Kecamatan Ngargoyoso dan Kecamatan Jenawi. Sedangkan pengembangan bawang putih di wilayah Kabupaten Boyolali di Kecamatan Selo, di Desa Senden.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement