REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Staf Khusus Rumpun Kuratif Satgas Covid-19 Jatim dr. Makhyan Jibril Al Farabi mengungkapkan, pihaknya tengah menyiapkan sejumlah gedung khusus untuk isolasi warga Bangkalan, Madura, yang terpapar Covid-19. Jibril mengatakan, ada tiga gedung yang siap digunakan yakni Eks Kantor Badan Pengembangan Wilayah Surabaya Madura (BPWS) Bangkalan, Balai Latihan Kerja (BLK) Bangkalan, dan Balai Diklat Bangkalan.
Khusus BPWS, sudah difungsikan sebagai sebagai tempat isolasi. "BPWS difungsikan sebagai isolasi Covid-19 terpusat di Bangkalan, kapasitas 72 orang, dan sudah terisi sebanyak 55 pasien," ujarnya, Selasa (15/6).
Jibril melanjutkan, untuk Gedung BLK, kapasitasnya bisa mencapai 50 tempat tidur. Kemudian untuk Gedung Balai Diklat diperkirakan mampu menampung hingga 74 pasien. Selain ketiga tempat itu, RSUD Bangkalan juga telah ditingkatkan kapasitasnya menjadi 150 tempat tidur untuk ruang isolasi, dan 14 temlat tidur untuk ICU.
Selain itu, kata Jibril, pemerintah juga menyiapkan enam rumah sakit di Surabaya yang siap menerima limpahan pasien Covid-19 dari Bangkalan maupun yang terjaring penyekatan Suramadu. Seperti RSUD dr. Soetomo, RS Unair, RS Haji Surabaya, RS PHC, RS Adi Husada Undaan, dan RS Al Irsyad. Belum lagi RS Darurat Lapangan Indrapura yang sudah mulai merawat pasien-pasien Covid-19 dari Bangkalan.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Program Pendampingan Keluarga Pasien Covid-19 Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya, Radian Jadid mengungkapkan, jumlah pasien Covid-19 yang menjalani perawatan terus bertambah. Hingga Senin (14/6) siang, jumlah pasien RSLI Surabaya mencapai 363 orang dari kapasitas 400 tempat tidur.
Adapun, 363 pasien yang menjalani perawatan di RSLI Surabaya terdiri dari 65 orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang baru kembali dari perantauan, 189 pasien hasil penjaringan di Jembatan Suramadu, 12 pasien asal klaster Pondok Pesantren di Surabaya, dan 97 pasien umum.