REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Dinas Budaya dan Pariwisata Kota Bandung membuat konsep acara hybrid yang akan diterapkan pada semester dua kalender pariwisata Kota Bandung. Konsep tersebut kini tengah dimatangkan dan segera direalisasikan.
Kadisbudpar Kota Bandung, Kenny Dewi Kaniasari menyebut konsep tersebut merupakan gabungan dari daring dan luring. Dimana ketentuan akan disesuaikan dengan pembatasan kegiatan yang tengah berlaku di Kota Bandung.
"Kita akan men-design 70 persen itu daring dan 30 luring dan disesuaikan dengan pembatasan, peraturan wali kota ini terus dinamis jadi kita sesuaikan," kata Kenny di Balai Kota Bandung, Selasa (15/6).
Kenny menyebut agenda akan dimulai pada Juli hingga November mendatang. Dalam persiapan ini, Kenny menyebut masih ada kesempatan untuk mengulang konsep yang sudah dibuat oleh event-event yang akan diselenggarakan oleh Disbudpar Kota Bandung.
"Tidak banyak yang diselenggarakan pemerintah atau Disbudpar sendiri, hanya sekitar 20-an ya," kata Kenny.
Jumlah tersebut sangat jauh dari sebelum pandemi. Di mana pada tahun 2019 saja, ada 80 acara yang masuk dalam kalender pariwisata Kota Bandung.
"Tahun 2020 tidak ada, kita mulai coba 20-an, paling dekat Bandung Great Sale dan Hari Jadi Kota Bandung, nanti akan kita konsepkan jadi hybrid," kata Kenny.
Sebelum dilaksanakan, Kenny akan mempresentasikan konsep tersebut pada Satgas Harian maupun Wali Kota Bandung. Jika diijinkan, kegiatan hybrid ini akan diteruskan.