REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menjelang momen peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI), biasanya jadi kesempatan meraup cuan bagi para pedagang bendera musiman. Seperti yang selalu dilakukan Mul (44) yang berjualan atribut kemerdekaan di perbatasan Kota Cimahi-Kota Bandung.
Namun di momen HUT ke-80 tahun ini, ia malah kebingungan saat mendapat permintaan tak biasa. Sebab, yang banyak dicari kali ini adalah bendera Jolly Roger, simbol bajak laut dari anime dan manga populer One Piece.
Ramainya permintaan atribut Jolly Roger itu direspons oleh Mul, penjual bendera. Tak cuma menjual bendera merah putih jelang HUT ke-80 RI, tahun ini dia juga menjual atribut Jolly Roger.
"Baru 2 hari ini jualannya, soalnya jualan sejak akhir Juli kemarin banyak yang nanya ada bendera itu (One Piece/Jolly Roger)," ujar Mul saat ditemui, Selasa (5/8/2025).
Seperti diketahui, belakangan ini bermunculan pemasangan bendera One Piece. Bendera dengan gambar tengkorak dan tulang bersilang ini dikibarkan oleh sebagian masyarakat sebagai ekspresi kekecewaan mereka terhadap kinerja pemerintah. Serta, sebagai bentuk perlawanan terhadap keadaan sosial dan politik yang ada.
Mul bukan tanpa kekhawatiran menjual atribut Jolly Roger. Dua hari berjualan, ia sudah didatangi aparat dan perangkat RT serta RW yang memintanya tak lagi menjual benda tersebut. Namun ia sudah terlanjur memproduksi bendera tersebut.
"Sempat (didatangi), jangan jual lagi bendera itu (One Piece/Jolly Roger). Kalau yang merah putih, terus bendera Palestina enggak apa-apa. Tapi namanya juga usaha, jadi ya 'susulumputan' aja jualannya. Ini juga takut dirazia lagi," kata Mul.
Ukuran atribut Jolly Roger yang dijualnya tak terlalu besar, rata-rata 30x50 sentimeter serta ukuran 15x10 sentimeter. Ia memproduksi sendiri atribut tersebut lantaran tak ada konveksi lain yang mau cari masalah. "Kalau yang 30x50 sentimeter itu Rp20 ribu, yang kecilnya Rp5 ribu. Bikin sendiri ini, soalnya konveksi enggak ada yang mau," kata Mul.