REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya mengklaim penambahan kasus Covid-19 di daerah itu masih terkendali. Namun, masyarakat di Kota Tasikmalaya diminta tetap waspada mengingat terjadi lonjakan kasus di sejumlah daerah.
Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf mewacanakan akan kembali melakukan penyekatan di pusat keramaian. Hal itu untuk mengantisipasi kerumunan massa dan meningkatnya kasus Covid-19 di Kota Tasikmalaya.
"Karena di daerah lain mulai terjadi lonjakan, kita harus waspada. Saya sarankan tadi ke forkopimda untuk kembali melakukan penyekatan," kata dia, Selasa (16/6).
Ia mencontohkan, di kawasan pusat pertokoan di Jalan KHZ Mustofa, petugas dapat menutup jalan sewaktu-waktu jika terjadi kerumunan massa. Hal serupa juga bisa dilakukan di kawasan-kawasan lain yang berpotensi didatangi banyak orang.
Kendati demikian, wacana itu masih harus didiskusikan bersama Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Tasikmalaya. "Intinya kita tak mau ada lonjakan kasus di Kota Tasikmalaya," kata dia.
Yusuf mengatakan, hingga saat ini tempat-tempat usaha di Kota Tasikmalaya masih bisa beroperasi hingga pukul 21.00 WIB. Sementara tempat wisata juga telah diperbolehkan beroperasi dengan syarat maksimal hanya menerima kunjungan 50 persen dari kapasitas yang tersedia.
"Saya ingatkan prokes harus tetap dijaga. Kita memang tak ada lonjakan kasus, sampai saat ini masig oranye, tapi kan daerah sekitar sudah merah. Mudah-mudahan tidak sampai berdampak ke Tasik," kata dia.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, terdapat penambahan 59 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 pada Selasa. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Asep Hendra mengatakan, penambahan itu merupakan hasil dari penelusuran kontak erat pasien Covid-19.
"Belum ada kasus dari klaster baru. Masih dari klaster keluarga yang mendominasi," kata dia.
Secara akumulatif, total kasus Covid-19 di Kota Tasikmalaya hingga Selasa berjumlah 7.305 kasus. Sebanyak 6.755 orang telah dinyatakan sembuh, 394 orang masih menjalani isolasi, dan 156 orang meninggal dunia.