Jumat 18 Jun 2021 13:37 WIB

Jenazah Covid-19 di TPU Jombang Tangsel Melonjak 100 Persen

Petugas penggali kubur di TPU Jombang menggunakan backhoe untuk membuat lubang kubur.

Rep: Eva Rianti/ Red: Agus Yulianto
Petugas makam membawa jenazah saat akan dimakamkan di TPU khusus Covid-19 Jombang, Tangerang Selatan, Banten. Jumlah jenazah Covid yang dimakamkan di TPU ini melonjak 100 persen lebih.
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Petugas makam membawa jenazah saat akan dimakamkan di TPU khusus Covid-19 Jombang, Tangerang Selatan, Banten. Jumlah jenazah Covid yang dimakamkan di TPU ini melonjak 100 persen lebih.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN – Tingginya penambahan kasus Covid-19 di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Provinsi Banten, turut mencatatkan lonjakan jumlah jenazah pasien Covid-19 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jombang, Tangsel. Ketua Pengelola Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jombang Tabroni mengonfirmasi, adanya lonjakan jumlah jenazah pasien Covid-19 pada Juni 2021 yang dimakamkan di sentra pemakaman pasien Covid-19 di wilayah tersebut.

Menurut catatannya, sejak 1 Juni hingga 18 Juni 2021 siang, jumlah jenazah pasien Covid-19 yang dimakamkan di TPU Jombang mencapai 64 jenazah. Angka tersebut jauh lebih tinggi dari jumlah jenazah pasien Covid-19 pada sepanjang Mei 2021 sebanyak 30 jenazah.

“Dari awal Juni sampai 18 Juni sekitar 64 jenazah. Sementara, kalau Mei totalnya 30 jenazah, berarti ada lonjakan 100 persen lah, bahkan lebih,” ujar Tabroni kepada Republika.co.id di Tangsel, Jumat (18/6).

Dengan data tersebut, artinya pada Juni 2021, para petugas penggali kubur di TPU Jombang memakamkan rata-rata empat jenazah per harinya. Sedangkan, pada Mei 2021, petugas memakamkan rata-rata satu jenazah setiap hari. Dengan demikian, secara kuantitas harian, terjadi lonjakan empat kali lipat pada bulan ini dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Meski terjadi lonjakan, Tabroni mengatakan, hingga saat ini petugas penggali kubur yang diketahui mencapai 11 orang di TPU Jombang tidak kewalahan. Mereka dibantu dengan tenaga mesin berupa satu buah kendaraan backhoe. “Enggak (kewalahan), normal saja. Pakai bantuan kendaraan berat untuk menggali, petugas hanya mengeruk,” ujarnya.

Tabroni menambahkan, sebagai upaya antisipasi jika terjadi lonjakan yang lebih tinggi, saat ini pihaknya tengah menyiapkan lahan seluas 2.000 meter di bagian belakang TPU Jombang dengan kapasitas 1.000 lubang. “Kami lagi mempersiapkan lahan, sekarang lagi digarap dan diuruk. Jadi, persiapan lubang saja, ya mudah-mudahan tidak terjadi ledakan (kasus Covid-19),” katanya menerangkan.

Kota Tangsel saat ini berada di zona oranye atau wilayah dengan risiko sedang penularan Covid-19, berdasarkan data terbaru Dinas Kesehatan Provinsi Banten. Adapun tingkat positivity rate di Tangsel mencapai hingga 5,4 persen, angka lebih tinggi dari standar pengendalian pandemi yang ditetapkan organisasi kesehatan dunia (WHO) sebesar 5 persen. Sementara itu, kondisi keterisian tempat tidur/ bed occupancy rate (BOR) bagi pasien Covid-19 di daerah tersebut mencapai hingga 90 persen. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement