Jumat 18 Jun 2021 17:00 WIB

Panpel Olimpiade Tokyo Pangkas Jumlah Ofisial Luar Negeri

jumlah yang diizinkan hadir menjadi sekitar 53.000 orang.

Patung Miraitowa, center, dan Someity yang diresmikan, maskot resmi untuk Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020, diresmikan selama upacara yang diadakan untuk menandai 100 hari sebelum dimulainya Olimpiade Tokyo 2020 di gedung Pemerintah Metropolitan Tokyo di Tokyo, Jepang. , 14 April 2021
Foto: EPA-EFE/Eugene Hoshiko
Patung Miraitowa, center, dan Someity yang diresmikan, maskot resmi untuk Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020, diresmikan selama upacara yang diadakan untuk menandai 100 hari sebelum dimulainya Olimpiade Tokyo 2020 di gedung Pemerintah Metropolitan Tokyo di Tokyo, Jepang. , 14 April 2021

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO — Panitia penyelenggara Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo berencana kembali memangkas sebanyak 25.000 ofisial dan staf dari luar negeri sehingga jumlah yang diizinkan hadir menjadi sekitar 53.000 orang.

Jumlah ofisial dan staf dari luar negeri tersebut turun dari sebelumnya setelah mengalami pemangkasan, yaitu 78.000 orang, dan kurang dari sepertiga dari jumlah awal.

Panitia penyelenggara memperkirakan total sekitar 180.000 pejabat dan staf, termasuk media, akan melakukan perjalanan dari luar negeri. Namun, kemudian diputuskan untuk memangkas jumlah itu demi membuat pertandingan jauh lebih aman.

Petugas pelaksana Olimpiade, Hidemasa Nakamura, dikutip dari Kyodo, Jumat (18/6), mengatakan bahwa penyelenggara dapat mengurangi jumlah anggota keluarga Olimpiade, merujuk pada ofisial dari Komite Olimpiade Internasional (IOC), juga termasuk Badan Anti-Doping Dunia.

Jumlah pejabat dan staf dari luar negeri kemungkinan akan turun lebih banyak mendekati penyelenggaraan Olimpiade, yang akan digelar dalam waktu sekitar satu bulan, menurut Nakamura, setelah mengadakan diskusi dengan panel ahli penyakit menular.

Lebih dari 100 pekerja medis dari luar negeri juga menawarkan diri untuk menjadi sukarelawan di Olimpiade, dan panitia telah mempertimbangkan di mana akan menempatkan mereka dan kapan akan membawa mereka.

Bulan lalu, Presiden IOC Thomas Bach mengatakan staf medis tambahan dari luar negeri akan dikirim oleh komite Olimpiade nasional selama pertandingan untuk membantu penyelenggaraan dan implementasi penanggulangan COVID-19 di kampung atlet dan venue.

Publik Jepang khawatir Olimpiade dapat menambah beban pada sistem medis Jepang, dengan komite telah mengamankan sekitar 90 persen dokter dan 80 persen perawat yang dibutuhkan untuk membantu Olimpiade.

Olimpiade Tokyo, yang akan dibuka pada 23 Juli, akan diadakan tanpa penonton dari luar negeri sebagai bagian dari langkah-langkah untuk mencegah penyebaran virus corona.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement