Selasa 22 Jun 2021 09:53 WIB

Rusun Nagrak Mulai Digunakan untuk Isolasi Pasien Covid-19

Empat tower digunakan untuk isolasi pasien, satu tower untuk tempat istirahat nakes.

Rep: Febryan A/ Red: Bilal Ramadhan
Sejumlah prajurit TNI mengarahkan bus sekolah yang membawa pasien COVID-19 dengan kategori Orang Tanpa Gejala (OTG) di Rumah Susun Nagrak, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (21/6/2021). Data Satuan Tugas Penanganan COVID-19 per hari Senin (21/6) menyebutkan kasus positif COVID-19 bertambah 14.536 orang sehingga total menjadi 2.004.445 orang, sementara kasus pasien sembuh bertambah 9.233 orang menjadi 1.801.761 orang, dan kasus meninggal akibat COVID-19 bertambah 294 jiwa sehingga totalnya menjadi 54.956 jiwa.
Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat
Sejumlah prajurit TNI mengarahkan bus sekolah yang membawa pasien COVID-19 dengan kategori Orang Tanpa Gejala (OTG) di Rumah Susun Nagrak, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (21/6/2021). Data Satuan Tugas Penanganan COVID-19 per hari Senin (21/6) menyebutkan kasus positif COVID-19 bertambah 14.536 orang sehingga total menjadi 2.004.445 orang, sementara kasus pasien sembuh bertambah 9.233 orang menjadi 1.801.761 orang, dan kasus meninggal akibat COVID-19 bertambah 294 jiwa sehingga totalnya menjadi 54.956 jiwa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Empat tower di Rusun Nagrak, Cilincing, Jakarta Utara, mulai digunakan sebagai tempat isolasi pasien Covid-19 pada Senin (21/6). Tempat itu bisa menampung ribuan pasien.

"Hari ini pasien pertama (masuk)," kata Komandan Lapangan RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran, Letkol Laut Muhammad Arifin.

Arifin menerangkan, pihaknya menggunakan lima tower di rusun tersebut. Tower nomor 5 digunakan untuk tempat istirahat tenaga kesehatan (nakes). Adapun untuk tempat isolasi pasien adalah tower nomor 1-4.

Masing-masing tower, kata Arfin, bisa diisi 1.020 tempat tidur pasien. Berarti empat tower bisa menampung 4.080 pasien. "Kalau seandainya penuh baru digunakan tower nomor 5 untuk pasien," kata dia.

Arifin menambahkan, pasien yang bisa menjalani isolasi di Rusun Nagrak adalah pasien tanpa gejala. "Mungkin flu ringan masih bisa. Nanti obat disiapkan Dinkes," ucapnya.

Pasien nantinya datang setelah dirujuk dari fasilitas kesehatan seperti puskesmas. Rusun Nagrak mulai digunakan karena tempat isolasi lain sudah tidak memadai. Tower 8 Wisma Atlet Pademangan diketahui sudah penuh pada Ahad (20/6). Adapun Wisma Atlet Kemayoran sudah terisi 81 persen kapasitas.

Tingkat keterisian tempat isolasi terus naik seiring melonjaknya kasus baru Covid-19 di Jakarta sejak usai Lebaran. Dalam lima hari terakhir saja, tercatat kenaikan kasus baru selalu di atas empat ribu per hari. Dalam dua hari terakhir, kasusnya di atas 5.000.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement