REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan penanganan masalah narkoba perlu komitmen dan kesungguhan dari seluruh komponen masyarakat untuk bersama-sama dan bahu-membahu memerangi narkoba.
"Saya mengajak seluruh warga Depok untuk bersama-sama menyatakan perang terhadap penyalahgunaan narkoba karena bisa merusak generasi muda," kata Idris di Kota Depok, Jawa Barat, Senin (28/6).
Menurut Idris, keluarga adalah benteng utama yang dapat mencegah anak-anak dari masalah narkoba. Dia menjelaskan, keluarga berfungsi sebagai unit kecil dalam masyarakat, karena keluarga merupakan wadah utama dalam proses sosialisasi anak menuju kepribadian yang lebih baik.
"Rumah tangga adalah sumber kebahagiaan dan kita harus menjaga anak kita sendiri. Karena dalam kasus narkoba misalnya, bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Keikutsertaan masyarakat sangat penting," ujar alumnus Ponpes Gontor itu.
Pemkot Depok juga telah berupaya menyiapkan fasilitas publik untuk para milenial. Seperti dengan membangun taman terpadu di setiap kelurahan, membangun alun-alun Kota Depok. Menurut Idris, permasalahan narkoba di Kota Depok dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan.
"Ini tidak hanya terjadi di Kota Depok saja namun juga seluruh negara di dunia," kata Idris. Hal itulah yang mendasari ditetapkannya tanggal 26 Juni 1988 sebagai Hari Anti Narkotika Internasional atau HANI oleh negara-negara di dunia.