Selasa 29 Jun 2021 01:23 WIB

Pemkot Bekasi Dukung Program Kelola Minyak Jelantah

Minyak jelantah bisa diekspor untuk dijadikan biodisel.

Red: Dwi Murdaningsih
Minyak Jelantah
Minyak Jelantah

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat mendukung program bijak kelola minyak jelantah. Pemkot menindaklanjuti upaya pengumpulan minyak jelantah masyarakat Kota Bekasi yang telah dimulai saat peringatan Hari Peduli Sampah Nasional 21 Februari 2021 lalu.

Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan minyak jelantah menjadi salah satu limbah rumah tangga yang jumlahnya meningkat setiap harinya. Selain bisa menyebabkan penyakit, masyarakat dinilai belum memahami cara membuang minyak jelantah yang baik dan benar sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan.

Baca Juga

"Kalau kita lihat, pengelolaan minyak jelantah ini belum maksimal, banyak yang masih belum teredukasi, tapi dibalik itu ada potensi yang bisa dihasilkan, karena minyak ini bisa diolah jadi biodisel kalau sudah paham caranya," kata Tri di Bekasi, Senin (28/6).

Dia mengaku Pemerintah Kota Bekasi melihat potensi ini sebagai bagian dari upaya untuk meminimalisir limbah minyak jelantah dibuang ke lingkungan. Program ini diawali dengan proses pengumpulan minyak jelantah di setiap rukun warga setempat dengan menyediakan fasilitas penampungan berupa jerigen oleh Waste4change. Selanjutnya setiap jerigen yang telah terkumpul penuh minyak jelantah akan mendapat insentif dari Waste4Change.