REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Warga memadati kegiatan vaksinasi massal yang terjadi di Pusat Pemerintahan Kota (Puspemkot) Tangerang, Banten, Selasa (29/6). Pemerintah Kota Tangerang menyebut, kepadatan tersebut terjadi lantaran tingginya antusiasme masyarakat untuk divaksin.
Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah menuturkan, pihaknya sebenernya telah menyediakan layanan pendaftaran via online untuk mencegah terjadinya kepadatan warga. Namun, di lapangan kondisinya berbanding terbalik. Bahkan dia menyebut banyak dari massa yang datang bukan warga Kota Tangerang.
"Kalau sudah mendaftar nanti akan mendapatkan jadwal untuk vaksinasi. Tapi kondisi di lapangan banyak yang datang tidak sesuai dengan jadwal yang ditentukan dan berasal dari luar kota juga datang," ujar Arief, Selasa (29/6).
Dia menegaskan, masyarakat yang mendaftar vaksin secara online melalui laman vaksinasi.tangerangkota.go.id sudah diatur waktu dan lokasi vaksinasinya. Sehingga tinggal datang di jadwal yang sudah ditentukan. "Padahal di saat pendaftaran sudah jelas ada waktu dan lokasinya untuk vaksinasi," terangnya.
Arief menyebut, Pemkot Tangerang menyiapkan setidaknya 15 ribu dosis vaksin di setiap harinya. Adapun pelaksanaan vaksin dilaksanakan di 108 lokasi yang tersebar di 13 kecamatan se-Kota Tangerang. Dengan sejumlah fasilitas yang tersedia, dia meminta masyarakat untuk dapat mengikuti arahan yang ditetapkan terkait aturan vaksinasi. "Jadi yang belum jadwal tidak perlu memaksakan diri untuk datang, karena mereka akan dilayani pada jadwal yang sudah terdata di sistem," ujarnya.
Dengan adanya kejadian kepadatan warga yang terjadi di Puspemkot Tangerang pada Selasa (29/6), Arief mengatakan, mulai Rabu (30/6) vaksinasi yang berlangsung di lokasi tersebut hanya melayani masyarakat yang ber-KTP Kota Tangerang. Sedangkan masyarakat luar yang berdomisili tinggal di Kota Tangerang dapat mendaftar vaksinasi di lingkungan RW tempat tinggalnya. "Harap masyarakat mematuhi dan mengikuti vaksin sesuai ketentuan, agar tidak terulang kepadatan yang terjadi," tutupnya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika