REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Pelatih Prancis Didier Deschamps sedang disorot masa depannya setelah timnas Prancis tersingkir di babak 16 besar Piala Eropa (Euro) 2020. Padahal kontrak Deschamps hingga Desember 2022.
Deschamps menyatakan, masih banyak hal yang harus dipikirkan pasca-kegagalan di Piala Eropa. Misalnya, persiapan Piala Dunia 2022 dan Liga Bangsa-Bangsa melawan Belgia, 7 Oktober mendatang.
Deschamps masih punya kesempatan memperbaiki kelemahan hingga kontraknya habis. Dan ia adalah tipe pelatih yang penuh tanggung jawab.
Hal itu dibuktikan Deschamps di masa lalu ketika bersama AS Monaco, Juventus, dan Marseille saat menjadi pemain. Ia selalu memegang teguh komitmen dan itu tak berubah hingga sekarang.
"Ini adalah hak istimewa, saya memiliki kebebasan memilih, tidak semua orang memilikinya," kata Deschamps dilansir Marca, Kamis (1/7).
Deschamps menegaskan di saat-saat situasi sulit ia akan tetap memegang teguh tanggung jawabnya.
Presiden Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) Noel Le Graet belum memberikan komentar pasti tentang masa depan Deschamps. Namun ia tak mengesampingkan Zinedine Zidane sebagai pelatih selanjutnya. "Zidane akan datang ke tim nasional suatu hari nanti. Saya tidak tahu kapan," ujarnya.
Le Graet mengeklaim telah berbicara dengan Deschamps usai Prancis tersingkir dari Piala Eropa. Ia mengatakan Deschamps tak ingin pergi. "Kami sepakat bahwa kami akan menunggu sepekan dan kemudian bertemu. Kami hanya mengobrol selama dua menit, itu bukan sesuatu untuk diputuskan begitu saja," ia menegaskan.