Jumat 02 Jul 2021 00:28 WIB

Satgas IDI: Plasma Konvalesen Hanya untuk Covid-19 Ringan

Bukti ilmiah menunjukkan plasma konvalesen tidak efektif untuk pasien Covid-19 berat.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Reiny Dwinanda
Perawat menunjukan plasma konvalesen milik pendoror yang merupakan penyintas Covid-19 yang selanjutnya diproses menjadi plasma konvalesen.
Foto: ANTARA/ARDIANSYAH
Perawat menunjukan plasma konvalesen milik pendoror yang merupakan penyintas Covid-19 yang selanjutnya diproses menjadi plasma konvalesen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pencarian plasma konvalesen kian meningkat seiring dengan bertambah banyaknya masyarakat yang positif Covid-19. Sebetulnya, pasien dengan kondisi apa yang bisa terbantu dengan plasma konvalesen?

Ketua Satgas Penanganan Covid-19 PB IDI, Prof Zubairi Djoerban, mengatakan, plasma konvalesen hanya diperuntukan bagi pasien Covid-19 dengan gejala ringan. Hal itu sejalan dengan bukti ilmiah yang telah dilakukan beberapa jurnal kesehatan.

Baca Juga

"Hanya untuk yang ringan, tidak boleh yang berat," ujar Prof Zubairi ketika dikonfirmasi Republika.co.id, Kamis (1/7).

Berdasarkan bukti yang ada, menurut Prof Zubairi, beberapa negara sudah menangguhkan plasma tersebut sebagai bagian dari pengobatan Covid-19. Bahkan, Inggris, sudah tidak menggunakan plasma konvalesen sama sekali.