Jumat 02 Jul 2021 15:59 WIB

Varian Delta Ditengarai Sudah Masuk Kota Cirebon

Covid-19 varian delta penularannya hanya dalam hitungan detik.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Muhammad Fakhruddin
Varian Delta Ditengarai Sudah Masuk Kota Cirebon (ilustrasi).
Foto: Pixabay
Varian Delta Ditengarai Sudah Masuk Kota Cirebon (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,CIREBON -- Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, menyebutkan, kasus Covid-19 varian delta sudah ditemukan di sembilan daerah di Jabar, termasuk Kabupaten Kuningan. Namun, tidak menutup kemungkinan, varian itu juga sudah masuk Kota Cirebon.

Kemungkinan itu diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon, Edy Sugiarto. Apalagi, Kota Cirebon dan Kabupaten Kuningan merupakan daerah bertetangga.

‘’Varian delta sudah masuk Kuningan, itu betul. Dan bisa jadi masuk ke Kota Cirebon, itu juga betul,’’ kata Edy, Jumat (2/7).

Untuk itu, lanjut Edy, maka tingkat proteksi untuk masyarakat Kota Cirebon harus diperketat. Dia menyatakan, langkah 3T + I, yakni testing, tracing dan treatment, serta isolating wajib dikerjakan.

Edy menyatakan, Pemkot Cirebon sudah menyiapkan langkah itu dengan sangat bagus. Dalam hal vaksinasi pun, Kota Cirebon menempati rangking kelima terbaik di Jabar, baik vaksinasi umum maupun lansia.

‘’Intinya kita mempersiapkan yang terbaik, melakukan yang terbaik, tapi menyiapkan diri untuk yang terjelek. Dan itu sudah disiapkan oleh Pemkot Cirebon,’’ tukas Edy.

Mengenai ketersediaan obat dan oksigen, Edy menyatakan, hingga saat ini Kota Cirebon masih cukup. Namun, dia mengakui, kondisi saat ini perubahannya cepat sehingga kebutuhan juga bisa berubah dengan cepat.

Untuk mencegah penularan Covid-19 varian delta yang penularannya hanya dalam hitungan detik, Edy mengatakan, protokol kesehatan 5M wajib dilaksanakan. Selain itu, imunitas untuk tubuh juga harus bagus. Di antaranya dengan makan yang bergizi, istirahat yang cukup, olah raga, hindari stres, dan banyak berdoa.

Sementara itu, Sekda Kota Cirebon, Agus Mulyadi, menambahkan, antisipasi lonjakan kasus Covid-19 juga telah dilakukan Pemkot Cirebon. Yakni, dengan menambah kapasitas di RSD Gunung Jati dari 106 tempat tidur menjadi 226 tempat tidur.

Selain itu, lanjut Agus, Pemkot Cirebon juga masih mengoperasikan Hotel Ono’s sebagai tempat isolasi mandiri terpusat. Namun, karena pertambahan kasus Covid-19 saat ini tinggi, maka pasien dengan status orang tanpa gejala (OTG) diimbau untuk menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.

Namun, bagi yang tidak bisa isoman di rumah karena keterbatasan sarana dan prasarana, maka gedung-gedung sekolah dasar (SD) akan menjadi lokasi isoman darurat di masing-masing kecamatan.

‘’Itu karena kita melihat pertambahan kasus di kecamatan begitu tinggi,’’ tandas Agus. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement