Sabtu 03 Jul 2021 00:15 WIB

Liga 1 Ditunda, Pemain Persiraja Batal ke Jakarta

Persiraja kembali menggelar latihan di Banda Aceh pada Kamis (1/7) sore.

Rep: Muhammad Ikhwanuddin/ Red: Israr Itah
Pemain sepak bola Persiraja berlatih di Stadion H Dimurthala Banda Aceh. (ilustrasi)
Foto: ANTARA / Irwansyah Putra
Pemain sepak bola Persiraja berlatih di Stadion H Dimurthala Banda Aceh. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Skuad Persiraja Banda Aceh, Kamis (1/7) sore, kembali menggelar latihan seperti biasa di Stadion H. Dimurthala, Banda Aceh setelah libur tiga hari.

Sebelumnya, tim pelatih meliburkan pemain untuk memberi waktu bertemu keluarga jelang berangkat ke Jakarta yang direncanakan pada Rabu, 30 Juni 2021. Namun, rencana berangkat tersebut batal.

Baca Juga

"Iya, benar, hari ini kita mulai latihan kembali. Memang beberapa pemain sedang berada di kampung halaman, dan besok kita akan latihan lengkap lagi seperti biasa," kata pelatih fisik Persiraja, Irwansyah dalam keterangan pers yang diterima Republika.co.id, Jumat (2/7). 

Fakrurrazi Quba dan kawan-kawan berlatih ringan karena latihan tersebut belum diikuti semua pemain. Termasuk pelatih kepala yang saat ini sudah terbang lebih dulu ke Jakarta, akan segera kembali ke Banda Aceh mempersiapkan skuat menyambut gelaran kompetisi Liga 1 2021/2022.

"Insya Allah besok atau lusa, semua sudah bergabung latihan kembali. Kita manfaatkan waktu yang ada untuk kembali mempersiapkan tim," ujar Irwansyah.

Sejak awal persiapan pada bulan Mei lalu, klub berjuluk Laskar Rencong ini berlatih di Banda Aceh. Persiraja menggunakan tiga lapangan latihan, Stadion Harapan Bangsa, Stadion H. Dimurthala dan Lapangan Mata ie Aceh Besar.

Sampai saat ini, Liga 1 direncanakan kembali digelar pada akhir Juli mendatang. Namun PT Liga Indonesia Baru (LIB) perlu memantau kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement