Ahad 04 Jul 2021 17:40 WIB

Sebagian Besar Tempat Wisata di Cianjur Ditutup

Penutupan sebagai upaya menekan angka penularan COVID-19 selama PPKM darurat.

Pemkab Cianjur, Jawa Barat, menutup sebagian besar lokasi wisata yang ada di Cianjur, mulai dari wisata pantai, air terjun hingga Situs Meghalitikum Gunung Padang di Kecamatan Campaka. Penutupan sebagai upaya maksimal menekan angka penularan COVID-19 selama PPKM darurat. (Ilustrasi Sirus megalitikum di Gunung Padang, Cianjur)
Pemkab Cianjur, Jawa Barat, menutup sebagian besar lokasi wisata yang ada di Cianjur, mulai dari wisata pantai, air terjun hingga Situs Meghalitikum Gunung Padang di Kecamatan Campaka. Penutupan sebagai upaya maksimal menekan angka penularan COVID-19 selama PPKM darurat. (Ilustrasi Sirus megalitikum di Gunung Padang, Cianjur)

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Pemkab Cianjur, Jawa Barat, menutup sebagian besar lokasi wisata yang ada di Cianjur, mulai dari wisata pantai, air terjun hingga Situs Meghalitikum Gunung Padang di Kecamatan Campaka. Penutupan sebagai upaya maksimal menekan angka penularan COVID-19 selama PPKM darurat.

Bupati Cianjur Herman Suherman di Cianjur, Ahad (4/7), mengatakan untuk tempat wisata yang masih diizinkan beroperasi, hanya menerima pengunjung tidak lebih dari 50 persen, tetap menerapkan protokol kesehatan ketat, dan tidak menerima wisatawan dari luar kecuali memiliki surat bebas COVID-19 antigen. "Tidak semua tempat wisata ditutup, namun mereka yang diizinkan beroperasi harus menerapkan prokes ketat dan tidak melebihi kapasitas pengunjung yang sudah diatur oleh pemerintah," katanya.

Baca Juga

Sedangkan untuk tempat wisata pantai di selatan, tutur dia, pihaknya sudah menutup sementara karena beberapa waktu lalu, ditemukan warga sekitar dan pedagang terpapar COVID-19. "Untuk wisata pantai di selatan, sudah ditutup sebelum penerapan PPKM darurat," katanya.

Kapolsek Cidaun AKP Sumardi, mengatakan dua pantai yang banyak didatangi wisatawan di wilayah hukumnya itu, sudah ditutup sejak beberapa hari sebelum PPKM darurat dilakukan karena sebelumnya gugus tugas menemukan belasan warga dan pedagang positif setelah dilakukan tes cepat dan usap. Akses masuk menuju pantai dijaga ketat petugas gabungan TNI/Polri dan Satpol PP. 

Wisatawan yang memaksa untuk masuk terlebih dari luar kota seperti Bandung dan Garut diminta putar balik oleh petugas. Bahkan, pada hari pertama penerapan PPKM darurat, pihaknya memulangkan puluhan kendaraan.

"Wisatawan yang dipulangkan rata-rata dari Kabupaten Bandung, sehingga mereka langsung diputar balikkan ke daerah asalnya masing-masing. Selama PPKM darurat obyek wisata pantai selatan tertutup dari semua aktivitas wisata kecuali nelayan," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement