In Picture: Perawatan Batu Nisan Abad ke-18 dan 19 di Banda Aceh
Ratusan batu nisan para ulama dan bangsawan masa Kesultanan Aceh Darussalam rusak..
Rep: Ampelsa/ Red: Yogi Ardhi
Anggota Masyarakat Peduli Situs Sejarah Aceh (Mapesa) melakukan perawatan dan penataan sejumlah batu nisan peninggalan sejarah masa Kesultanan Aceh Darussalam abad 18 dan 19 di Desa Lambung Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh, Aceh, Ahad (4/7/2021). Mapesa menyatakan ratusan batu nisan para ulama dan bangsawan masa Kesultanan Aceh Darussalam yang rusak dan terkubur akibat bencana tsunami 26 Desember 2004 di kompleks makam bersejarah itu perlu diselamatkan dan selama ini dinilai kurang mendapat perhatian dari pemerintah setempat. (FOTO : Antara/Ampelsa)
Anggota Masyarakat Peduli Situs Sejarah Aceh (Mapesa) memindahkan sejumlah batu nisan peninggalan sejarah masa Kesultanan Aceh Darussalam abad 18 dan 19 di Desa Lambung Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh, Aceh, Ahad (4/7/2021). Mapesa menyatakan ratusan batu nisan para ulama dan bangsawan masa Kesultanan Aceh Darussalam yang rusak dan terkubur akibat bencana tsunami 26 Desember 2004 di kompleks makam bersejarah itu perlu diselamatkan dan selama ini dinilai kurang mendapat perhatian dari pemerintah setempat. (FOTO : Antara/Ampelsa)
Anggota Masyarakat Peduli Situs Sejarah Aceh (Mapesa) melakukan perawatan dan penataan sejumlah batu nisan peninggalan sejarah masa Kesultanan Aceh Darussalam abad 18 dan 19 di Desa Lambung Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh, Aceh, Ahad (4/7/2021). Mapesa menyatakan ratusan batu nisan para ulama dan bangsawan masa Kesultanan Aceh Darussalam yang rusak dan terkubur akibat bencana tsunami 26 Desember 2004 di kompleks makam bersejarah itu perlu diselamatkan dan selama ini dinilai kurang mendapat perhatian dari pemerintah setempat. (FOTO : Antara/Ampelsa)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, ACEH -- Anggota Masyarakat Peduli Situs Sejarah Aceh (Mapesa) melakukan perawatan dan penataan sejumlah batu nisan peninggalan sejarah masa Kesultanan Aceh Darussalam abad 18 dan 19 di Desa Lambung Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh, Aceh, Minggu (4/7/2021).
Mapesa menyatakan ratusan batu nisan para ulama dan bangsawan masa Kesultanan Aceh Darussalam yang rusak dan terkubur akibat bencana tsunami 26 Desember 2004 di kompleks makam bersejarah itu perlu diselamatkan dan selama ini dinilai kurang mendapat perhatian dari pemerintah setempat. ANTARA FOTO/Ampelsa
sumber : Antara Foto
Advertisement