Senin 05 Jul 2021 15:00 WIB

In Picture: Perawatan Batu Nisan Abad ke-18 dan 19 di Banda Aceh

Ratusan batu nisan para ulama dan bangsawan masa Kesultanan Aceh Darussalam rusak..

Rep: Ampelsa/ Red: Yogi Ardhi

Anggota Masyarakat Peduli Situs Sejarah Aceh (Mapesa) melakukan perawatan dan penataan sejumlah batu nisan peninggalan sejarah masa Kesultanan Aceh Darussalam abad 18 dan 19 di Desa Lambung Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh, Aceh, Ahad (4/7/2021). Mapesa menyatakan ratusan batu nisan para ulama dan bangsawan masa Kesultanan Aceh Darussalam yang rusak dan terkubur akibat bencana tsunami 26 Desember 2004 di kompleks makam bersejarah itu perlu diselamatkan dan selama ini dinilai kurang mendapat perhatian dari pemerintah setempat. (FOTO : Antara/Ampelsa)

Anggota Masyarakat Peduli Situs Sejarah Aceh (Mapesa) memindahkan sejumlah batu nisan peninggalan sejarah masa Kesultanan Aceh Darussalam abad 18 dan 19 di Desa Lambung Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh, Aceh, Ahad (4/7/2021). Mapesa menyatakan ratusan batu nisan para ulama dan bangsawan masa Kesultanan Aceh Darussalam yang rusak dan terkubur akibat bencana tsunami 26 Desember 2004 di kompleks makam bersejarah itu perlu diselamatkan dan selama ini dinilai kurang mendapat perhatian dari pemerintah setempat. (FOTO : Antara/Ampelsa)

Anggota Masyarakat Peduli Situs Sejarah Aceh (Mapesa) melakukan perawatan dan penataan sejumlah batu nisan peninggalan sejarah masa Kesultanan Aceh Darussalam abad 18 dan 19 di Desa Lambung Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh, Aceh, Ahad (4/7/2021). Mapesa menyatakan ratusan batu nisan para ulama dan bangsawan masa Kesultanan Aceh Darussalam yang rusak dan terkubur akibat bencana tsunami 26 Desember 2004 di kompleks makam bersejarah itu perlu diselamatkan dan selama ini dinilai kurang mendapat perhatian dari pemerintah setempat. (FOTO : Antara/Ampelsa)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, ACEH -- Anggota Masyarakat Peduli Situs Sejarah Aceh (Mapesa) melakukan perawatan dan penataan sejumlah batu nisan peninggalan sejarah masa Kesultanan Aceh Darussalam abad 18 dan 19 di Desa Lambung Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh, Aceh, Minggu (4/7/2021).

Mapesa menyatakan ratusan batu nisan para ulama dan bangsawan masa Kesultanan Aceh Darussalam yang rusak dan terkubur akibat bencana tsunami 26 Desember 2004 di kompleks makam bersejarah itu perlu diselamatkan dan selama ini dinilai kurang mendapat perhatian dari pemerintah setempat. ANTARA FOTO/Ampelsa

sumber : Antara Foto
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement