REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Kota Ambon, Provinsi Maluku, kembali masuk ke dalam zona merah atau risiko tinggi Covid-19. Sementara, tiga kabupaten lainnya di Maluku beralih status dari zona kuning (risiko rendah) menjadi oranye (risiko sedang).
Data Satgas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Provinsi Maluku menyebutkan Kota Ambon pada pekan lalu masih zona oranye dengan skor 1,83, namun pada pekan ini beralih ke zona merah dengan skor 1,7 karena meningkatnya angka kasus kematian dalam sepekan terakhir. Sedangkan tiga kabupaten lain yang naik ke zona oranye yakni Maluku Tengah (2,27), Kabupaten Kepulauan Tanimbar (2,3) dan Kepulauan Aru (1,82).
"Di Maluku, saat ini hanya dua daerah yang berstatus zona hijau (tidak ada kasus) yakni Seram Bagian Timur (SBT) dengan nilai 2,71 dan Maluku Barat Daya (MBD) skor 2,46," kata juru bicara Satgas Covid-19 Provinsi Maluku, Adonya Rerung, Rabu (7/7).
Empat daerah lain di Maluku masih berstatus risiko rendah penularan (zona kuning) yakni Maluku Tenggara dengan skor 2,54, Pulau Buru (2,59), Seram Bagian Barat (2,59), dan Kabupaten Buru Selatan (2,5). "Secara umum Provinsi Maluku berstatus terdampak dengan risiko sedang (zona oranye) dengan skor 1,88.
"Mudah-mudahan kasus kematiannya dan keterpaparan cirus corona dapat terus ditekan, sehingga bisa turun ke zona kuning," kata dia.
Adonya memaparkan, jumlah kasus positif harian di Maluku, terutama Kota Ambon dan Kepulauan Aru terus meningkat, di mana pada Selasa (6/7) tercatat 252 orang dari tiga daerah dinyatakan positif. Kota Ambon mencatat kasus positif terbanyak pada Selasa (6/7) yakni 125 orang, diikuti Kepulauan Aru (111 orang) dan Maluku Tengah 16 orang, sedangkan pasien sembuh hanya bertambah delapan orang dari Kabupaten Kepulauan Aru.
Menurut Adonya, kasus aktif atau pasien yang sedang menjalani perawatan intensif di rumah sakit maupun isolasi mandiri di Maluku tercatat sebanyak 1.995 orang, terbanyak yakni di Kota Ambon 1.206 orang, Kepulauan Aru 586 orang, Maluku Tengah (112 orang), 33 orang di Kota Tual, Pulau Buru (27 orang), Kepulauan Tanimbar 15 orang. Sedangkan Seram Bagian Barat (delapan orang), empat orang di Buru Selatan, tiga orang di Maluku Tenggara dan satu orang di Maluku Barat Daya (MBD).
"Khusus kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) tidak ditemukan kasus aktif," kata dia.