Rabu 07 Jul 2021 22:43 WIB

Ketum PBNU Apresiasi Vaksinasi Massal oleh TNI-Polri

TNI-Polri bekerjasama dengan PBNU gelar vaksinasi massal

Panglima TNI dan Kapolri meninjau vaksinasi massal bekerja sama dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), di Yayasan Al Mahbubiyah, Jakarta Selatan, Rabu (7/7).
Foto: Dok Istimewa
Panglima TNI dan Kapolri meninjau vaksinasi massal bekerja sama dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), di Yayasan Al Mahbubiyah, Jakarta Selatan, Rabu (7/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo menginstruksikan seluruh jajarannya untuk menggandeng warga Nahdlatul Ulama (NU) guna mempercepat terbentuknya kekebalan kelompok atau 'herd immunity' lewat pelaksanaan vaksinasi Covid-19 secara massal.

"Vaksinasi massal ini untuk mempercepat terciptanya 'herd immunity' atau kekebalan kelompok terhadap Virus Corona," kata Kapolri saat meninjau kegiatan vaksinasi massal TNI-Polri bekerja sama dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), di Yayasan Al Mahbubiyah, Jakarta Selatan, Rabu (7/7).

Baca Juga

Sigit menjelaskan, TNI-Polri menggelar vaksinasi massal dalam rangka mempercepat terbentuknya kekebalan kelompok. Sesuai target pemerintah, vaksinasi ditargetkan satu juta per hari. Target tersebut ditingkatkan menjadi dua juta dosis per hari pada Juli hingga Agustus. Hingga Oktober dan November dinaikkan lagi menjadi tiga juta dosis per hari.

Karena itu, kata Sigit, TNI Polri melaksanakan vaksinasi massal dengan menggandeng sejumlah pihak termasuk PBNU yang memiliki jaringan seluruh Indonesia. Saat meninjau vaksinasi di Yayasan Al Mahbubiyah, Kapolri bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan didampingi pula Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj.

"Yang kami hormati Ketum PBNU Pak Said Aqil terima kasih kami bersama Panglima lanjutkan rencana akselerasi percepatan vaksinasi dan alhamdulillah hari ini kami bisa laksanakan kerja sama dengan NU," ujar Kapolri, saat memberikan sambutan.

Mantan Kapolda Banten ini menyebutkan kerja sama dengan NU dalam akselerasi percepatan vaksinasi tidak sebatas di tingkat Jakarta saja, tetapi juga diteruskan ke seluruh daerah.Sigit menyebutkan, dirinya telah menginstruksikan seluruh jajaran TNI dan Polri untuk menggandeng warga NU di seluruh Indonesia untuk menggelar vaksinasi massal.

"Jadi kerja sama ini tidak hanya sebatas di pusat saja, tapi di seluruh wilayah Indonesia di mana NU berada. Kami sudah perintahkan seluruh jajaran kami untuk bisa bekerja sama," kata Sigit.

Sigit pun optimis dengan kerja sama NU se-Indonesia dapat merealisasikan target pemerintah menciptakan kekebalan kelompok dalam menangkal pandemi Covid-19.

"Sehingga akselerasi percepatan untuk mencapai target pemerintah di akhir Juli ini diharapkan bisa masuk, kalau awal Juli satu juta dosis, mungkin akhir Juli dan Agustus bisa dua juta dosis. Kemudian Oktober dan November bisa dilaksanakan tiga juta dosis per hari," kata Sigit.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengapresiasi PBNU yang telah berperan aktif mendukung program vaksinasi massal dalam rangka mewujudkan kekebalan kelompok."Hari ini kami melaksanakan program pemerintah, yaitu vaksinasi nasional yang dilaksanakan secara serentak," kata Hadi.

Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj juga mengapresiasi upaya TNI dan Polri yang secara konsisten melakukan vaksinasi massal untuk warga Indonesia. 

Said menyatakan siap mendukung TNI-Polri dalam mempercepat terbentuknya kekebalan kelompok, sebagai wujud pengabdian kepada bangsa dan negara.

"Kerja kita lillahi ta'ala sebagai ormas keagamaan, kemasyarakatan tanpa pamrih, betul-betul pengabdian bagi bangsa dan negara. Terutama bekerja sama dengan pihak terkait, dalam rangka bertanggung jawab kepedulian bersama," ujar Said.

Sebelumnya, Kapolri dan Panglima TNI juga meninjau vaksinasi massal kerja sama dengan Koramil 01 Taman Sari di Kota Tua, Jakarta Barat.Vaksinasi massal di Kota Tua menargetkan 2.000 warga tervaksinasi dalam satu hari. Vaksinasi massal digelar dari 5-9 Juli 2021.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement