REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengatakan vaksinasi Covid-19 warga lanjut usia (Lansia) di wilayahnya masih rendah dengan hanya 30 persen tercapai. Target sasaran vaksinasi Covid-19 untuk lansia di Jatim sebanyak 2,55 juta orang.
Menurut Emil, permasalahan ini harus dicari solusinya bersama-sama. Ia mengatakan, Pemerintah Provinsi Jatim sudah memetakan dua kategori lansia yang belum divaksinasi.
"Pertama takut karena mereka takut mendengar informasi yang membuat khawatir, dan yang kedua Lansia yang memang kebetulan cuek," kata Emil, Rabu (7/7).
Emil pun mendorong Lansia untuk mengikuti program vaksinasi Covid-19 yang digalakkan pemerintah. Emil mengatakan, program vaksinasi Covid-19 merupakan hal yang sangat penting untuk para lansia.
Kendati demikian, kata dia, hal tersebut tidak bisa dilaksanakan secara mendadak ataupun dipaksakan karena ada ketakutan tersendiri atas penyakit bawaannya. "Vaksin ini adalah hal yang krusial. Apalagi untuk Lansia yang termasuk dalam kelompok rentan," ujar Emil.
Emil berpesan untuk terus membangun kesadaran para Lansia agar mau mengikuti vaksinasi Covid-19. Menurutnya, upaya tersebut dapat dilakukan melalui pembinaan yang dikoordinasi dengan yayasan-yayasan Lansia.
"Pemprov berharap agar Lansia mendapat sosialisasi dan pembinaan menyeluruh soal Covid-19 serta vaksinasi," ujarnya.
Emil juga mendorong digerakkannya Karang Werda sebagai mitra pembantu perwakilan dari yayasan yang terlibat. Tempat berkumpulnya para lansia di tingkat kecamatan dan desa tersebut menurutnya bisa dijadikan sebagai sarana pertukaran informasi yang positif bagi generasi usia lanjut.
Dengan demikian, para lansia dapat turut serta menjadi tameng yang berkontribusi pada herd immunity masyarakat. "Targetnya bagaimana kita menaruh lebih banyak lagi tameng. Yaitu orang yang divaksin, salah satu yang utama adalah Lansia. Semakin banyak yang divaksin dan berhasil, maka semakin banyak tameng hingga akhirnya tercapai herd immunity," kata Emil.