Selasa 13 Jul 2021 01:08 WIB

Alhamdulillah, Muslim Tasmania akan Miliki Masjid Pertama

Setiap hari Jumat, ratusan jamaah Muslim memadati mushola di kampus.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
Muslim Australia (ilustrasi)
Foto: Dok CIDE NSW
Muslim Australia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  LAUNCESTON -- Selama hampir 200 tahun, agama telah memainkan peran sentral dalam kehidupan penduduk Launceston, Australia, yang tak terhitung jumlahnya. Selama dua abad itu, ada banyak gereja yang siap menerima mereka ke dalam jamaatnya.

Namun, agama lain tidak selalu memiliki akses pada manfaat dari sejarah yang begitu panjang di Launceston. Setiap hari Jumat, ratusan jamaah Muslim memadati mushola di kampus Newnham University of Tasmania, karena tidak ada masjid di kota tersebut.

Baca Juga

Di antara mereka adalah Benjamin Nitschke, yang masuk Islam pada 2004, yang pindah dari Queensland ke Launceston pada 2011. Tidak adanya masjid di kota itu adalah sesuatu yang harus dia biasakan.

"Sama seperti orang Kristen membutuhkan gereja, Muslim membutuhkan masjid. Gereja pertama didirikan di sini 200 tahun yang lalu dan Sinagoga pertama jadi mungkin sudah lama datang," tuturnya.

Pada 2013, komunitas Muslim diperkirakan ada antara 40 dan 50 keluarga yang mempraktikkan agamanya di Launceston. Pada tahun tersebut juga, jumlah itu telah meningkat menjadi sekitar 500.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement