REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Senin (12/7) mengeluarkan peringatan untuk tidak memakai vaksin Covid-19 berbeda merek dalam pemberian dosis kedua di tengah ketidakpastian keamanan dan kemanjurannya. Misalnya, memberikan vaksin Pfizer untuk dosis pertama, lalu menggunakan vaksin yang dikembangkan AstraZeneca dosis kedua, atau sebaliknya.
"Tindakan ini berbahaya. Sejauh ini, kita belum memiliki data dan bukti ilmiah tentang padu padan vaksin Covid-19," kata Kepala Ilmuwan WHO Dr Soumya Swaminathan, dilansir Fox News, Selasa (13/7).
Swaminathan mengatakan, penelitian saat ini sedang berlangsung. Namun, ia telah mendengar temuan awal dari peneliti University of Oxford yang mengungkapkan bahwa penyuntikan vaksin AstraZeneca lebih dulu disusul pemberian vaksin Pfizer akan membangkitkan antibodi dan respons sel T yang lebih tinggi daripada urutan sebaliknya.