Selasa 13 Jul 2021 12:19 WIB

Doa untuk Korban Covid: Negara Harus Utamakan Rakyat

Presiden mendukung pasien untuk sembuh dan mengapresiasi relawan serta para nakes.

Foto udara yang diambil dengan drone menunjukkan pekerja mengubur peti mati korban Covid-19 selama pemakaman di pemakaman khusus Rorotan Covid-19 di Jakarta, Indonesia, 09 Juli 2021.
Foto: EPA-EFE/MAST IRHAM
Foto udara yang diambil dengan drone menunjukkan pekerja mengubur peti mati korban Covid-19 selama pemakaman di pemakaman khusus Rorotan Covid-19 di Jakarta, Indonesia, 09 Juli 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, Acara Pray from Home yang digagas Kementerian Agama berlangsung Ahad, 11 Juli 2021, dan dipimpin Presiden Joko Widodo. Dalam kesempatan itu, Presiden turut menyampaikan belasungkawa untuk para korban Covid-19.

Presiden juga memberikan dukungan bagi para pasien untuk sembuh dan menyampaikan apresiasi kepada para relawan dan tenaga kesehatan. Agenda semacam ini patut diapresiasi dengan baik.

Sebab, dalam kondisi penuh keprihatinan akibat pandemi, sokongan spiritual dibutuhkan untuk membangun semangat dan kepercayaan diri melawan pandemi. Doa dari seluruh masyarakat memberikan efek positif untuk terus berikhtiar sekuat tenaga.

Namun, ikhtiar doa ini perlu dibarengi strategi lebih ampuh dalam penanganan wabah. Bila program-program lama yang pernah diterapkan tidak efektif, harus diambil langkah yang lebih berani dan tegas agar pandemi bisa teratasi secepatnya.

Negara wajib mengutamakan keselamatan rakyat di atas kepentingan apa pun.

PENGIRIM: Dwi Indah Lestari, Bangkalan, Madura

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement