Rabu 14 Jul 2021 05:35 WIB

Keutamaan Istri Nabi SAW, Saudah Binti Zam'ah

Saudah salah seorang yang pertama kali beriman kepada Allah SWT dan Rasul-Nya.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Keutamaan Istri Nabi SAW, Saudah binti Zam'ah
Foto: Pixabay
Keutamaan Istri Nabi SAW, Saudah binti Zam'ah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang-orang mukmin di masa Nabi Muhammad SAW adalah tauladan terbaik yang patut dicontoh Muslimin masa kini. Terlebih orang yang tergolong sangat dekat, seperti istri-istri Nabi memang patut dicontoh kebaikannya oleh para Muslimah.

Salah seorang istri Nabi, Saudah binti Zam'ah adalah salah satu yang cukup sedikit diriwayatkan kisahnya. Banyak yang mengira dia dinikahi setelah kematian Khadijah agar dia bisa mengurus anak-anak dan rumah tangga Nabi karena memang dikenal sebagai pengasuh yang hangat.

Baca Juga

Namun, ternyata ada berbagai keutamaan Saudah sehingga bisa menjadi salah satu Ummul Mukminin. Berikut beberapa sifatnya dilansir di About Islam.

Saudah pemberani

Saudah adalah salah seorang yang tergolong pertama kali beriman kepada Allah SWT dan Rasul-Nya. Dia menerima Islam pada saat hal itu sangat mungkin berarti penyiksaan dan bahkan kematian di tangan orang Quraisy. Tapi Saudah tidak membiarkan rasa takut menghentikannya untuk menegaskan kebenaran.

Saudah adalah Muslim pertama di keluarganya dan dia memainkan peran penting sehingga suaminya (sebelum Nabi) juga masuk Islam. Dia juga termasuk orang-orang yang berhijrah ke Abyssina, meninggalkan rumahnya dan segala hartanya untuk melakukan perjalanan melintasi gurun dan lautan ke negeri yang jauh. 

Setelah beberapa waktu di rumah barunya di Abyssinia, suami Saudah jatuh sakit dan meninggal dunia.  Dia sekali lagi melakukan perjalanan melalui laut dan gurun, kembali ke Makkah untuk berkumpul dengan umat Islam.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاَذَانٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖٓ اِلَى النَّاسِ يَوْمَ الْحَجِّ الْاَكْبَرِ اَنَّ اللّٰهَ بَرِيْۤءٌ مِّنَ الْمُشْرِكِيْنَ ەۙ وَرَسُوْلُهٗ ۗفَاِنْ تُبْتُمْ فَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْۚ وَاِنْ تَوَلَّيْتُمْ فَاعْلَمُوْٓا اَنَّكُمْ غَيْرُ مُعْجِزِى اللّٰهِ ۗوَبَشِّرِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا بِعَذَابٍ اَلِيْمٍۙ
Dan satu maklumat (pemberitahuan) dari Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia pada hari haji akbar, bahwa sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrik. Kemudian jika kamu (kaum musyrikin) bertobat, maka itu lebih baik bagimu; dan jika kamu berpaling, maka ketahuilah bahwa kamu tidak dapat melemahkan Allah. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang kafir (bahwa mereka akan mendapat) azab yang pedih,

(QS. At-Taubah ayat 3)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement