REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dokter spesialis paru Rumah Sakit Akademik UGM Astari Parnindya Sari menyebutkan teknik proning atau posisi tengkurap bisa menjadi pertolongan pertama bagi seseorang yang mengalami sesak napas, termasuk pasien Covid-19.
"Posisi prone bisa membantu menaikkan saturasi oksigen dalam tubuh. Namun, kita tetap harus memperhatikan berapa target oksigen minimal pasien," kata dia melalui keterangan tertulis, Selasa (13/7).
Meski posisi tengkurap bisa membantu menaikkan saturasi, menurut dia, jika masih terlalu jauh dari target saturasi minimal, maka tetap membutuhkan tambahan oksigen. Astari menjelaskan posisi tengkurap dianjurkan untuk memaksimalkan fungsi paru bagian belakang atau yang berada pada bagian punggung.
Saat tidur dalam posisi terlentang fungsi paru di bagian punggung cenderung kurang bekerja secara maksimal. Dengan melakukan posisi tengkurap, kata dia, diharapkan dapat memudahkan daerah paru di belakang mengambil oksigen sehingga dapat meningkatkan suplai oksigen dalam tubuh.
"Dengan posisi tengkurap bisa membuka area-area paru di belakang yang luasannya lebih besar dibanding bagian depan sehingga memudahkan mengambil oksigen dan menaikkan saturasi," kata dia.
Ia menyebutkan ada tiga posisi tengkurap yang bisa dilakukan, yakni posisi tengkurap dengan meletakkan bantal di area leher, panggul, serta kaki, posisi tidur menyamping dengan meletakkan bantal di kepala, pinggang, dan kaki, serta posisi tidur bersandar pada tumpukan bantal. Masing-masing posisi dilakukan selama 30 menit.
Kendati bisa membantu pasien sesak napas, posisi ini tidak disarankan untuk beberapa orang, seperti perempuan hamil, pasien dengan trombosis vena, pasien dengan gangguan jantung, serta patah tulang panggul.