Jumat 20 Oct 2023 19:18 WIB

Sepekan Hirup Asap Kebakaran TPA Bakung, Warga Lampung Mulai Batuk dan Sesak Napas

Pemkot Lampung menurunkan tenaga kesehatan untuk memeriksa warga sekitar TPA Bakung.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Ani Nursalikah
Petugas pemadam kebakaran menyemprotkan air di tumpukan sampah yang terbakar di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bakung, Bandar Lampung, Lampung, Jumat (13/10/2023). Sebanyak dua unit mobil pemadam kebakaran dan puluhan mobil tangki air diturunkan untuk memadamkan kebakaran sampah tersebut agar tidak semakin membesar dan merambat ke permukiman warga.
Foto: ANTARA FOTO/ Ardiansyah
Petugas pemadam kebakaran menyemprotkan air di tumpukan sampah yang terbakar di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bakung, Bandar Lampung, Lampung, Jumat (13/10/2023). Sebanyak dua unit mobil pemadam kebakaran dan puluhan mobil tangki air diturunkan untuk memadamkan kebakaran sampah tersebut agar tidak semakin membesar dan merambat ke permukiman warga.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG --– Sejumlah warga di dua kelurahan dalam Kecamatan Telukbetung Barat, Kota Bandar Lampung mulai merasakan dampak asap akibat kebakaran Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bakung, Jumat (20/10/2023). Sebagian warga mulai batuk dan sesak napas setelah menghirup asap sepekan terakhir.

Warga tersebut berada di sekitar TPA Bakung, yakni Kelurahan Negeri Olok Gading dan Kelurahan Bakung. “Sudah seminggu ini asap tidak hilang, mulai ada anak-anak yang batuk-batuk dan sesak napas,” kata Warman (45 tahun), warga Negeri Olok Gading, yang berdekatan dengan TPA Bakung.

Baca Juga

Menurut dia, kebakaran yang terjadi di TPA Bakung sudah sepekan terakhir tidak padam. Setiap hari warga menghirup udara bercampur asap bekas bakaran sampah plastik.

“Kalau cuma sekali-sekali seperti bakar sampah rumah biasa, tapi ini setiap hari,” ujarnya.

Sedangkan Hani, warga Bakung juga tidak terhindar dari udara bercampur asap hitam. Dia mengatakan, anggota keluarganya sudah ada yang mulai sesak napas karena rumahnya berdekatan dengan lokasi kebakaran TPA sampah Bakung.

Menurut dia, kebakaran sampah di TPA Bakung sudah tidak biasa, apalagi sekarang musim kemarau. Menurut dia, seharusnya sampah tersebut diolah bukan dibakar.

“Kalau sengaja dibakar, jelas apinya cepat merambat karena semua kering musim kemarau ini,” ujar ibu rumah tangga ini.

Pemkot Bandar Lampung menurunkan tenaga kesehatan untuk memeriksa warga sekitar yang terdampak kesehatan akibat kebakaran TPA Bakung. Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana mengatakan petugas dari lima Puskesmas sudah turun ke lokasi dekat TPA Bakung untuk memeriksa kesehatan warga.

“Sudah ada petugas puskesmas yang turun melihat kondisi warga terdampak asap,” kata Eva Dwiana, Jumat (20/10/2023).

Ia berharap tidak ada warga yang kesehatannya menurun serius dampak dari kebakaran sampah TPA Bakung. Warga yang ditemui petugas rata-rata mengalami batuk, pilek, dan sesak napas.

Eva berharap kebakaran sampah di TPA Bakung cepat teratasi setelah terjadi pada Jumat pekan lalu. Saat ini, situasi titik api sudah dapat dikuasai petugas sehingga diharapkan api tidak menyebar lagi ke tempat lain. Untuk itu, ia menyatakan belum perlu tanggap darurat atas kebakaran TPA Bakung.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement