REPUBLIKA.CO.ID,ABU DHABI — Otoritas Manajemen Krisis dan Bencana Nasional (NCEMA) Uni Emirat Arab (UEA) memberikan izin kepada masjid-masjid untuk mengadakan sholat Idul Adha, Selasa (13/7). Mereka beralasan ibadah itu bisa diadakan di ruang terbuka.
Masjid dan area sholat diizinkan membuka pintunya untuk umum selama 15 menit, sebelum memulai pelaksanaan ibadah sunah itu. Pun durasi sholat dibatasi hanya 15 menit dengan protokol Covid-19, termasuk khutbah.
“Sholat Idul Adha tetap dilaksanakan, dengan ketentuan waktu maksimal 15 menit dengan tetap memperhatikan segala tindakan pencegahan yang berlaku sebelumnya. Pintu-pintu tempat shalat dan masjid akan dibuka 15 menit sebelum dimulainya sholat,” kata otoritas tersebut dilansir Hindustan Times, Rabu (14/7).
NCEMA merekomendasikan jamaah membawa perlengkapan shalat masing-masing. Tempat ibadah harus memasang penanda jaga jarak di lokasi. Pihak berwenang telah meminta masjid menutup pintunya setelah shalat selesai. NCEMA tidak mengizinkan tempat ibadah di jalanan, misalnya pom bensin untuk mengadakan sholat jamaah.
Individu yang terinfeksi dan kontak dekat dengan pasien Covid-19 dilarang menghadiri ibadah di tempat umum. Anak-anak dan mereka yang berusia di atas 60 tahun atau dengan penyakit penyerta juga diminta beribadah dengan aman di rumah. NCEMA juga telah merilis pedoman untuk rumah jagal, dengan mendesak pihak berwenang di tingkat lokal untuk menilai standar operasional rumah jagal dan pasar ternak.
Masyarakat Emirat dilarang berbagi daging kurban dengan tetangga karena kondisi pandemi Covid-19. “Kami merekomendasikan agar melakukan Al-Adahi (pengorbanan) melalui pendelegasian badan amal resmi UEA untuk memotong dan mendistribusikan daging, atau melalui aplikasi pintar yang relevan,” ujar pihak berwenang.