REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan rencana penutupan seluruh exit tol di Jawa Tengah (Jateng) akan semakin memperlancar arus logistik. Khususnya selama masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat di Jawa dan Bali saat ini.
"Dampak pasti ada, tapi lebih ke positif karena sektor logistik kan masuk ke sektor esensial ya selama PPKM darurat ini," kata Ketua Umum ALI Mahendra Rianto kepada Republika.co.id, Rabu (14/7).
Mahendra mengatakan sejak PPKM darurat diberlakukan pda 3 Juli 2021, tidak adan dampak yang negatif terhadap arus logistik. Meskipun dia mengakui saat awal penerapan PPKM darurat dan sejumlah pembatasan yang dilakukan di daerah sempat terjadi kendala.
"Mungkin pas awal saja waktu pertama kali PPKM darurat kaget, lansgung ada macet. Tapi untuk hari-hari berikutnya sepi justru semakin lancar," ujar Mahendra.
Pada dasarnya, Mahendra mengatakan kondisi dengan adanya pembatasan untuk kendaraan penumpang atau mobilitas masyarakat berdampak positif terhadap arus logistik. Terlebih pemerintah menekankan logistik tidak boleh sampai terganggu.
"Justru kami berharapnya jalur logstik seperti itu tidak bertemu dengan kendaran pribadi atau motor sehingga tidak membahayakan dan bisa lebih cepat. Kita berharapnya kan begitu tapi kan tidak bisa selama ini," ungkap Mahendra.
Sebelumnya, Polda Jawa Tengah mengambil langkah optimal membatasi aktivitas dan pergerakan masyarakat selama pelaksanaan PPKM Darurat Jawa Bali di Provinsi Jawa Tengah. Polda Jawa Tengah menutup seluruh exit tol yang ada di wilayah Jawa Tengah mulai Jumat (16/7).
Selain itu, juga akan ada pengetatan pengawasan di 224 titik masuk wilayah Provinsi Jawa Tengah dari daerah lain.Terlebih hal tersebut akan diterapkan untuk mengantisipasi libur Lebaran Idul Adha 2021.
"Oleh karena itu, Polda Jawa Tengah telah melaksanakan rapat koordinasi lintas sektoral, bahwa terhitung mulai tanggal 16 sampai dengan 22 Juli 2021 seluruh exit tol wilayah Jawa Tengah akan kita tutup," ucap Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi.