Jumat 16 Jul 2021 08:05 WIB

Santri Diminta tak Cium Tangan Kiai Sepuh

Jumlah kiai yang wafat akibat Covid-19 mencapai ratusan

Rep: Febrianto Adi Saputro / Red: Nashih Nashrullah
Wakil Ketua DPR RI bidang Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Korkesra), Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus Muhaimin Iskandar menyatakan jumlah kiai yang wafat akibat Covid-19 mencapai ratusan
Foto: DPR
Wakil Ketua DPR RI bidang Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Korkesra), Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus Muhaimin Iskandar menyatakan jumlah kiai yang wafat akibat Covid-19 mencapai ratusan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Wakil Ketua DPR Bidang Korkesra Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) mengaku sangat bersedih atas banyaknya ulama dan kiai yang wafat selama pandemi covid-19. Dirinya mengajak para santri untuk bersama-sama menjaga kiai agar tidak tertular covid-19.

"Hampir setiap hari kita dengar kabar para kiai kita meninggal dunia. Ayo kita sama-sama jaga keselamatan para kiai," kata Gus Muhaimin dalam keterangan tertulisnya, Kamis (15/7).

Baca Juga

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu juga meminta santri untuk tidak mencium tangan kiai yang sudah sepuh. Dirinya mengimbau para santri untuk mengubah tradisi mencium tangan kiai sementara ini dengan salaman di dada demi kesehatan para kiai.

"Salaman di dada saja supaya beliau-beliau kita jaga. Kita cinta beliau, ingin cium beliau, ingin bersalaman dengan beliau, tetapi untuk sementara waktu sebelum pandemi ini berakhir, kita ubah tradisi untuk mengantisipasi," ujarnya.

Dirinya juga mengajak masyarakat untuk mendoakan para kiai yang telah wafat. Selain itu, Gus Muhaimin juga mengajak seluruh kader PKB yang diberikan amanah, wasiat, dan mandat untuk melakukan perjuangan politik ini agar selalu istiqamah dalam memberikan pengabdian dan perjuangan seperti yang dilakukan para ulama.

"Insya Allah dengan kebersamaan kita-kita dengan beliau-beliau, insya Allah hidup kita akan mulia disisi Allah SWT," urainya.

Data dari Tim Panser Nahdlatul Ulama selama kurun waktu 2020-2021 per Sabtu (10/7) lalu, jumlah ulama atau kiai NU yang wafat selama masa pandemi ini mencapai 644 orang. Jumlah tersebut terus bertambah dalam beberapa hari terakhir.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement