Jumat 16 Jul 2021 20:43 WIB

24 Orang Wafat, Satgas: Pandemi di Lampung Belum Terkendali

Jumlah penambahan kasus Covid pada hari ini di Lampung sebanyak 420 orang.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Teguh Firmansyah
Ilustrasi virus corona.
Foto: Pixabay
Ilustrasi virus corona.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Penambahan pasien positif Covid-19 di Provinsi Lampung mencapai 420 orang pada Jumat (16/7). Pasien yang selesai isolasi bertambah 266 orang, dan pasien positif meninggal dunia bertambah 24 jiwa.

 

Baca Juga

Data yang disampaikan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Lampung, Jumat (16/7), total kasus positif Covid-19 di Lampung 26.884 orang, pasien selesai isolasi (sembuh) 21.426 orang, dan pasien meninggal dunia 1.508 orang.

Angka kesembuhan pasien Covid-19 di Lampung mencapai 79,70 persen, sedangkan tingkat kematian pasien positif atau case fatality rate (CFR) sebesar 5,61 persen.

Dibandingkan dengan data Kementrian Kesehatan, Jumat (16/7), angka kesembuhan pasien di Lampung lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional sebesar 79,28 persen. Sedangkan angka CFR di Lampung lebih tinggi di atas rata-rata CFR nasional sebesar 2,57 persen.

“Pandemi di Lampung masih belum terkendali,” kata Jubir Satgas Covid-19 Lampung yang juga Kepala Dinkes Lampung dr Reihana dalam keterangan persnya, Jumat (16/7).

Kasus positif tambahan 420 orang tersebut tersebar 12 dari 15 kabupaten/kota di Lampung. Di Kabupaten Lampung Timur terdapat 147 orang, Kota Bandar Lampung 89 orang, Lampung Barat 51 orang, Tanggamus 28 orang, Metro dan Tulangbawang 19 orang, Lampung Tengah 17 orang, Pesawaran 16 orang, Lampung Selatan 14 orang, Pringsewu 9 orang Pesisir Barat 7 orang, dan Mesuji 4 orang.

Sedangkan penambahan 24 pasien wafat terdapat di Kabupaten Lampung Tengah 8 orang,  Kota Bandar Lampung 7 orang, Pesawaran 4 orang, Metro,  Pringsewu, Lampung Timur, Lampung Selatan, dan Lampung Barat masing-masing 1 orang.

Data Dinkes Lampung, dari 15 kabupaten/kota di Provinsi Lampung, terdapat tiga daerah zona merah yakni Kabupaten Pringsewu, Pesawaran, dan Lampung Timur. Sedangkan sisanya 12 daerah zona oranye. Namun jumlah kasus positif terbanyak masih berada di Kota Bandar Lampung dengan total 6.804 orang, sembuh 6.010 orang, wafat 406 orang.

Kota Bandar Lampung beberapa hari lalu sudah berubah dari zona merah ke zona oranye. Namun, pemerintah pusat telah memberlakukan Kota Bandar Lampung dan Kota Metro penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat sejak Senin 12/7) sampai Selasa (20/7).

Satgas Covid-19 Kota Bandar Lampung melakukan penyekatan di pintu masuk ibu kota Provinsi Lampung, dan juga melakukan penyekatan di beberapa titik ruas jalan kota Bandar Lampung. Sejumlah toko nonsembako diperintahkan untuk tutup, dan pembatasan jam operasional toko-toko sembako.

Menurut Rudi Jun (53 tahun), warga Hanura, sejak pandemi Covid-19  pendapatan dagangannya merosot karena daya beli masyarakat sudah berkurang. Selain itu, aturan larangan berkumpul menyebabkan banyak warga tidak berani keluar.

 “Dagangan saya disuruh tutup besok (Selasa, 17/7), karena di tempat saya sudah 20 orang positif Covid-19. Selain itu, di Pesawaran sudah zona merah,” kata Rudi Jun, bapak dua anak profesi pedagang angkringan di Hanura, Pesawaran, Jumat (16/7).

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement