Senin 19 Jul 2021 16:14 WIB

Kementan Garap 1.000 Hektare Lahan Porang di Pangkep

Tanaman porang adalah komoditas unggulan Indonesia yang memiliki potensi besar

Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Pemerintah Kabupaten Pangkep mulai menggarap lahan porang di Kampung Celai, Kelurahan Balleanggi, Kecamatan Balloci, Sulawesi Selatan. Di sana, lahan porang yang digarap kurang lebih mencapai 550 hektare dari total 1000 hektare lahan yang disiapkan di 2 Kecamatan.
Foto: istimewa
Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Pemerintah Kabupaten Pangkep mulai menggarap lahan porang di Kampung Celai, Kelurahan Balleanggi, Kecamatan Balloci, Sulawesi Selatan. Di sana, lahan porang yang digarap kurang lebih mencapai 550 hektare dari total 1000 hektare lahan yang disiapkan di 2 Kecamatan.

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKEP--Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Pemerintah Kabupaten Pangkep mulai menggarap lahan porang di Kampung Celai, Kelurahan Balleanggi, Kecamatan Balloci, Sulawesi Selatan. Di sana, lahan porang yang digarap kurang lebih mencapai 550 hektare dari total 1000 hektare lahan yang disiapkan di 2 Kecamatan.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyampaikan bahwa tanaman porang adalah komoditas unggulan Indonesia yang memiliki potensi besar dalam membuat berbagai prodak olahan siap ekspor. Oleh karena itu, Kabupaten Pangkep sebagai kabupaten subur akan diproyeksikan sebagai salah satu lumbung porang nasional.

"Yang pasti Pangkep harus lebih maju, lebih maju dan lebih maju lagi jika dibanding hari yang sudah kita lewati. Pangkep itu punya matahari bagus, tanah yang bagus dan air bagus. kalau begitu kita syukuri nikmat Allah ini untuk menanam porang," ujar Mentan, Senin, 19 Juli 2021.

Meski demikian, Mentan meminta seluruh eksportir dan usur pimpinan daerah agar tidak melakukan ekspor bibit porang sebagai upaya bersama dalam menjadikan Indonesia sebagai negara penghasil porang global.

"Saya juga mendorong Gubernur dan para Bupati agar bisa mengakselerasi porang lebih kuat lagi. Kenapa? sebab porang bisa mnejadi beras, kosmetik, farmasi dll. Yang tidak boleh adalah melakukan ekspor umbinya melalui ciping atau setelah di modernkan," katanya.

Bupati Pangkep, Muhammad Yusran Lalogau menyampaikan terimakasih atas perhatian besar Kementan dalam membangun komoditas porang di Kabupaten Pangkep. Apalagi, kata dia, masyarakat Pangkep sudah diberikan bimbingan teknis dalam penanaman porang yang baik sehingga ke depan, ia berharap dapat melakukan penanaman dengan metode yang lebih modern.

"Untuk seluruh masyarakat saya berharap kita dapat meningkatkan perekonomian kita dengan pengembangan komoditas porang ini. Kalo bisa komoditi ini juga menjadi andalan kabupaten Pangkep," katanya.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi mengatakan Pengembangan budidaya porang di Provinsi Sulawesi Selatan melalui fasilitasi bantuan pemerintah dimulai pada tahun 2020 seluas 577 ha meliputi bantuan seluas 13 ha untuk pilot project/kebun bibit ( Kab.Sidrap, Bantaeng dan Universitas Hasanudin) dan 564 ha bantuan pupuk yang dialokasikan di 6 kabupaten. 

"Tahun 2021 Provinsi Sulawesi Selatan mendapat alokasi kegiatan porang seluas 20 ha di 11 Kabupaten diantaranya Kabupaten Soppeng, Sidenreng Rappang, Wajo, Sinjai,Barru, Maros, Bantaeng, Takalar, Bulukumba dan Luwu Utara dengan bantuan full paket benih dan pupuk," katanya.

Meningkatnya penanaman porang dipicu oleh meningkatnya minat petani bercocok tanam porang karena adanya tingkat keuntungan yang memadai, berkembangnya industri olahan berbahan baku serta didukung oleh kesesuaian lahan. 

"Oleh karena itu saya harapkan kondisi seperti ini terus dipertahankan atau bahkan ditingkatkan sehingga dimasa yang akan datang produksi porang Nasional akan terus berkembang tentu tanpa mengganggu pengembangan komoditas pangan lainnya" tuturnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement