REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Tim nasional sepak bola U-23 Prancis akan mengawali perjalanan di Olimpiade Tokyo 2020 dengan menghadapi Meksiko, Kamis (22/7). Sebelum pergi ke Tokyo, sepekan lalu pelatih Prancis Sylvain Ripoll mengungkapkan kebahagiaannya.
Ripoll menjelaskan ambisinya untuk Olimpiade kali ini. Ia juga mengaku sangat senang dan bangga bisa membawa skuad-nya ke kompetisi paling akbar di planet bumi.
''Sungguh luar biasa dan unik. Luar biasa memiliki kesempatan untuk mengalaminya. Tapi kami benar-benar menjalaninya dengan memiliki banyak ambisi dan keinginan untuk mencapai hasil terbaik,'' ujar Ripoll dikutip dari Tellerreport, Selasa (20/7).
Bahkan Ripoll mengaku selalu berdoa untuk berada satu grup dengan Jepang dan akhirnya tercapai satu tempat di Grup A. Ia merasa perlu menghadapi tuan rumah untuk merasakan tantangan di Olimpiade.
Sebab, Ripoll berharap bisa membawa performa timnya ke level tertinggi. Usai melawan Meksiko, Prancis akan menghadapi Jepang dan Afrika Selatan.
Prancis memang diunggulkan dalam pertandingan ini. Sebab selain tradisi sepak bola yang kuat, Le Bleus juga diperkuat beberapa nama yang sudah tampil di sepak bola profesional, seperti Andre-Pierre Gignac, Florian Thauvin, Teji Savanier, hingga gelandang Hertha Berlin Lucas Tousart.
Ripoll menyatakan, semua pemainnya punya potensi besar di masa depan. ''Dengan grup ini, kami akan membentuk diri kami sendiri untuk membuat tim terbaik,'' ujar pelatih usia 49 tahun tersebut.
Tapi Prancis juga harus waspada. Sebab Meksiko membawa tiga pemain senior atau di atas usia 23 tahun ke Tokyo.
Pelatih Meksiko Jaime Lozano membawa kiper Guillermo Ochoa, gelandang Luis Romo, dan stiker Henry Martin, untuk memimpin pemain muda meraih medali emas. El Tri akan dipimpin oleh pemain Real Betis berusia 21 tahun Diego Lainez.
Meski demikian, Lozano mengaku timnya tidak masuk daftar peserta favorit yang bakal memenangkan medali emas. Sebab, lanjut dia, ada lima negara calon peraih medali emas, seperti Jepang, Spanyol, Brasil, Argentina, dan Jerman.
Walaupun Lozano menegaskan skuad-nya sejajar dengan Prancis, yang juga dianggapnya bukan favorit peraih medali emas. ''Kami bukan favorit. Saya pikir kami dengan Prancis berada di belakang mereka,'' kata Lozano dikutip dari Today.in-24.
Meksiko juga telah mengawali persiapan Olimpiade ini dengan kemenangan 4-1 saat menghadapi Fukuyama City dari Divisi II Liga Jepang. Sebelumnya, El Tri juga mengalahkan Panama 3-0.
Lozano mengaku berusaha melihat kesinambungan timnya untuk memastikan apakah ada peningkatan selama pertandingan uji coba. ''Ada situasi yang membuat kami membuka mata. Kami sudah melakukan persiapan yang baik dan berdasarkan itu kami akan berusaha memulai pekan depan dengan kemenangan,'' tegas dia.
Meksiko punya kenangan manis di Olimpiade London 2012 ketika memenangkan medali emas sepak bola Olimpiade pertamanya di final, dalam laga dramatis melawan Brasil di Stadion Wembley. Meskipun segalanya tidak berjalan sesuai rencana untuk El Tri di Olimpiade Rio 2016, setelah tersingkir di babak penyisihan grup.
Karena itu, Olimpiade kali ini bakal menjadi pembalasan kegagalan Meksiko dalam ajang di Brasil pada 2016 lalu. Namun, untuk bisa membayar kegagalan Olimpiade sebelumnya, Meksiko harus bisa melewati tantangan dan adangan dari Prancis. Kesempatan itu cukup terbuka lantaran Prancis tak membawa bintang mudanya, Kylian Mbappe, ke Tokyo.