Sabtu 24 Jul 2021 00:05 WIB

Pemkab Garut Salurkan Bantuan untuk Pekerja Terdampak PPKM

Garut meluncurkan bantuan kepada beberapa profesi yang terdampak PPKM Darurat

Rep: Bayu Adji P/ Red: Esthi Maharani
Pelaku usaha di Kabupaten Garut memasang spanduk berisi curhat lantaran penghasilannya turun akibat kebijakan PPKM Darurat.
Foto: dok. Istimewa
Pelaku usaha di Kabupaten Garut memasang spanduk berisi curhat lantaran penghasilannya turun akibat kebijakan PPKM Darurat.

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut secara resmi meluncurkan bantuan kepada beberapa profesi yang terdampak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, Jumat (23/7). Bantuan itu diperuntukkan bagi para pekerja harian yang penghasilannya menurun selama PPKM Darurat.

Sekretaris Daerah Kabupaten Garut, Nurdin Yana mengatakan, penerima bantuan ini adalah penarik becak, kusir delman, pedagang kaki lima (PKL), seniman, dan sopir angkot. Menurut dia, mereka adalah masyarakat yang paling terdampak adanya perpanjangan PPKM Darurat di Kabupaten Garut.

Ia menjelaskan, bantuan itu hanya diberikan satu kali dengan besaran Rp 250 ribu setiap orangnya. "Besarnya bantuan ini juga sifatnyakan hanya stimulan, karena adanya rentang waktu perpanjangan," kata dia melalui keterangan resmi, Jumat.

Nurdin mengatakan bantuan itu diberikan sebagai wujud keberpihakan Pemkab Garut kepada masyarakat. Ia berharap, bantuan itu dapat meringankan beban masyarakat Garut yang terdampak PPKM.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Garut, Ade Hendarsyah menjelaskan, terdapat sekitar 5.845 warga yang akan menerima bantuan stimulus tersebut. Mereka yang akan merima di antaranya 2.226 PKL, 461 penarik becak, 528 kusir delman, 1.524 sopir angkot, dan 1.076 seniman.

Guna menghindari kerumunan, Ade menambahkan, pihaknya membagi penyaluran bantuan di beberapa lokasi. Lokasi-lokasi antara lain Bank BPR Garut untuk PKL, Kantor Disparbud Garut untuk seniman, Kantor Dishub Garut untuk penarik becak dan kusir delman, dan Kantor Organda Garut untuk sopir angkot. Penyaluran bantuan itu akan dilakukan hingga Senin (26/7). Total anggaran yang disiapkan untuk bantuan itu sebesar Rl 1,5 miliar.

Ade menambahkan, pihaknya juga berencana akan memberikan bantuan kepada pegawai hotel dan restoran. "Dari 5.000 sekian, kita baru usulkan Rp 1,5 miliar. Per orangnya dapat Rp 250 ribu. Itu kita akan salurkan untuk PHRI, bukan pemilik hotelnya tapi untuk karyawan-karyawannya," kata dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement