REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Atlet penembak putri Indonesia, Vidya Rafika Rahmatan Toyyiba tembus peringkat ke-35 dalam cabang olahraga (cabor) menembak Olimpiade Tokyo 2020 di Asaka Shooting Range, Sabtu (24/7) pagi WIB. Namun, ia tidak lolos ke putaran final karena hanya delapan atlet yang berhak memperebutkan medali dari nomor 10 meter air rifle putri.
Terdapat total 50 atlet yang berlaga di babak kualifikas. Berada di peringkat ke-35, Vidya memperoleh catatan angka 622.0. Sementara delapan peserta yang lolos didominasi wakil Eropa. Korea Selatan mengirim dua atlet di perebutan medali.
Norwegia yang diwakili oleh Jeanette Duestad berada di urutan pertama dengan catatan angka 632.9, diikuti oleh atlet asal Korea Selatan, Amerika Serikat, Prancis, Cina, Swiss, dan Inggris Raya.
Secara keseluruhan, cabor menembak di Olimpiade Tokyo 2020 akan mempertandingkan 15 nomor dengan memakai tiga jenis senjata seperti senapan, shotgun, dan pistol. Vidya merupakan satu-satunya atlet menembak asal Indonesia.
Hal ini membuat Vidya belum bisa memenuhi target dari Pengurus Besar Persatuan Menembak Sasaran dan Berburu Indonesia (PB Perbakin) yang mematok putaran final. Meski demikian, Vidya mengaku bahwa hasil ini dapat menjadi pembelajaran dirinya.
"Kualifikasi sudah berjalan dan lancar. Tapi ini kan Olimpiade pertama dan saya harus belajar jadi memang harus cari pengalaman," kata Vidya dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id.
Vidya menyampaikan, tampil di Olimpiade merupakan hal baru bagi perempuan berusia 21 tahun itu. Ia menjadikan pesta olahraga empat tahunan ini sebagai landasan di kompetisi berikutnya.
"Tampil di Olimpiade ini ibaratnya memulai semuanya dari nol, apalagi ini nomor pertama yang aku juga mainkan di Olimpiade," ujarnya.