REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan himpunan bank negara (himbara) menjadi kontributor terbesar dalam program kredit usaha rakyat (KUR) tahun ini yakni 92 persen dari total kuota KUR yang sebesar Rp 253 triliun. Erick menyebut perbankan pelat merah mendukung penuh program pemerintah dalam memberikan bantuan modal bagi para pelaku usaha.
"Ini sesuai dengan penugasan yang kami terima. BRI, Mandiri, dan BNI untuk mendukung program KUR ini, terutama di pertanian kami sudah siapkan delapan klaster," ujar Erick saat jumpa pers terkait rapat terbatas mengenai pinjaman kredit usaha (KUR) pertanian di Jakarta, Senin (26/7).
Erick berharap delapan klaster yang meliputi padi, jagung, sawit, tebu, jeruk, tanaman hias, kopi, dan klaster korang dapat bersinergi dengan program-program di Kementerian Pertanian (Kementan) dan Kementerian Perdagangan (Kemendag).
Kata Erick, Himbara juga telah memberikan pinjaman kepada 6.150 rice mill atau penggilingan padi senilai Rp 2,7 triliun. Erick menilai hal ini merupakan bentuk dukungan BUMN kepada Kementan dan Kemendag dalam menciptakan ekosistem yang terinterasi dari hulu sampai hilir. Erick berharap bantuan ini juga bisa bermanfaat bagi para petani dalam menghadapi situasi pascapanen.
Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, Erick mengatakan BUMN terbuka kerja sama dengan Kementan maupun gabungan kelompok pertanian (gapoktan) terkait pengembangan penggilingan padi seperti yang telah BUMN lakukan Ciamis, Jawa Barat, dan Kebumen, Jawa Tengah, yang mana hal itu menjadi sinergitas yang baik antara apoktan dan Kementerian BUMN.
"Hal-hal ini juga seperti disampaikan Pak Mentan, bismillah bisa kita mendukung program pemerintah, siapa tahu akhir tahun ini kita bisa menjadi negara surplus beras," kata Erick menambahkan.