REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Penjaga gawang Chelsea, Kepa Arrizabalaga, akhirnya angkat bicara soal kontroversi yang melibatkan dirinya dengan eks pelatih Chelsea, Maurizio Sarri, di partai final Piala Liga Inggris 2019. Kiper berusia 26 tahun itu secara khusus mengungkapkan permintaan maaf kepada mantan pelatihnya tersebut.
Di laga Chelsea kontra Manchester City itu, Kepa menolak instruksi Sarri, yang saat itu masih menjabat sebagai pelatih kepala the Blues. Pada pengujung masa perpanjangan waktu dan kedudukan masih imbang, 0-0, Sarri sempat menginstruksikan untuk menarik keluar Kepa.
Pelatih asal Italia itu menilai, Kepa sudah mengalami kelelahan dan cedera. Posisi Kepa pun akan digantikan oleh Willy Cabalero, yang telah bersiap di pinggir lapangan. Namun, eks penjaga gawang Athletic Bilbao itu menolak untuk digantikan.
Kepa tetap bertahan di dalam lapangan dan terus mengawal gawang Chelsea hingga ke babak adu penalti. Ujungnya, Chelsea menyerah di tangan City, 3-4, via babak adu penalti.
Dua tahun pasca-laga yang digelar di Stadion Wembley tersebut, Kepa akhirnya angkat bicara. Penjaga gawang termahal sedunia saat direkrut Chelsea dengan banderol transfer mencapai 71 juta poundsterling pada 2018 itu mengaku telah memberikan sinyal soal kondisinya kepada Sarri dan masih bisa melanjutkan laga.
Namun, di tengah kehadiran 80 ribu penoton di Stadion Wembley, Kepa memahami apabila eks pelatih Napoli itu tidak memahami pesan yang dia kirimkan. Terlepas dari kondisi tersebut, Kepa mengakui kesalahannya dengan tidak mematuhi instruksi dari Sarri.
''Saat ofisial pertandingan mengangkat papan pergantian pemain, seharusnya saya keluar, tapi tidak saya lakukan. Maafkan saya untuk hal tersebut. Saya melakukan kesalahan. Saya mohon maaf kepada semua pihak yang terlibat, termasuk untuk Maurizio Sarri. Kesannya saya meremehkannya sebagai pelatih,'' ujar Kepa kepada Players Tribune seperti dilansir Sky Sports, Selasa (27/7).
Tidak hanya kepada Sarri, Kepa juga mengungkapkan permintaan maaf kepada rekan setimnya, Willy Cabalero, yang telah bersiap untuk menggantikannya di laga tersebut. Pun dengan seluruh rekan setimnya di Chelsea dan para penggemar the Blues, yang berharap bisa menyaksikan tim kesayangannya meraih gelar Piala Liga pada 2019 silam.
Kepa pun mengaku terus dihantui perasaan bersalah selama tiga hingga empat hari pasca-laga tersebut. Tidak hanya itu, Kepa juga menyesalkan tidak pernah memiliki kesempatan untuk mengklarifikasi secara lebih detail soal insiden di partai final tersebut.
''Saya merasa disalahpahami karena saya tidak pernah berniat meremehkan pelatih. Gambaran yang terlihat adalah saya tidak menghormati Maurizio (Sarri),'' jelas Kepa.